Selamat membaca
Juni 2013
semoga bermanfaat

judul widget leftbar

Label

Template Information

Random

Diberdayakan oleh Blogger.

assalamu'alaikum, Peluang Bisnis Online Yang Terbukti

infopaytren.com

PROSES PEMBUATAN BATAKO

Pengunaan beton sebagai material bangunan saat ini sudah sangat umum dan telah dibuktikan oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan gempa. Beton dapat diproduksi dengan tangan dan mesin. Penggunaan khusus beton ditentukan oleh ukuran dan mutunya. Salah satu jenis beton yang cukup familiar dikalangan masyarakat adalah BATAKO.

Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat. Jika dibandingkan dengan batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada produksi bata tanah liat karena tidak harus dibakar.

Batako sendiri memiliki berbagai bentuk, yang dikenal dimasyarakat saat ini adalah batako padat dengan batako berlubang. Bedanya hanya di cetakan saja, dan ingat walaupun batako berlubang volume nya tidak sama dengan batako padat tapi harus memiliki kekuatan setara dengan batako padat.

Berikut Bahan -  bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah :
-  Semen
-  Air
-  Kerikil kasar
-  Pasir (ukuran halus sampai 5 mm)

Peralatan yang diperlukan :
-  Cetakan batako
-  Ayakan pasir
-  Kotak adukan
-  Sendok semen
-  Sekop
-  Cangkul
-  Ember dan ember penyiram
-  Plastik (untuk menjaga kelembaban)

Langkah Persiapan :
Siapkan perkakas,peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm untuk memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.

Mengaduk Beton
Kali ini akan dibahas mengaduk beton dengn tangan, jangan lupa siapkan sarung tangan plastik. Langkah-langkah mengaduk beton dengan tangan adalah sebagai berikut :
  • Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan
  • Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna keduanya tercampur;
  • Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di   tengah;
  • Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata;
  • Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara merata;
  • Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika bola tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.
Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir sungai yang  bersih + 3 bagian kerikil + Air secukupnya

Langkah selanjutnya Mencetak Batako
  1. Siapkan alat cetakan
  2. Masukkan adukan beton kedalam ember
  3. Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah atap atau tempat teduh lainnya)
  4. Beri oli dibawah cetakan
  5. Tuang adukan beton kedalam cetakan
  6. Letakkan alat tekan cetakan di atas bagian bawah cetakan
  7. Tekan alat tekan lurus ke bawah hingga “bagian kakinya menyentuh lantai pada ke dua sisi
  8. Injak dengan kaki ke atas alat tekan cetakan, tekan cetakan, ambil pegangan bagian bawah cetakan, perlahan – lahan angkat bagian atas cetakan
  9. Letakkan bagian bawah cetakan ke tanah secara perlahan
  10. Keluarkan peralatan tekan dari bagian bawah cetakan; pisahkan ke samping
  11. Perlahan-lahan angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan tempatkan di samping batako yang baru jadi
  12. Biarkan batako yang baru selama 1 hari, jangan kena sinar matahari  langsung
  13. Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan dilakukan /curing/ selama seminggu
  14. Bersihkan cetakan dari debu dan beri minyak lagi di cetakan dan batako berikutnya siap dicetak.
Sekian postingan tentang Proses Pembuatan Batako semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada Ahli Bangunan yang ada didaerah saudara atau membeli buku Proses Pembuatan Batako yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://www.ilmusipil.com

PROSES PEMBUATAN ARANG BATOK KELAPA

Anda pernah melihat pedagang mie yang memasak dengan menggunakan arang batok kelapa? Ditempat saya, ada pedagang yang memasak Mie Aceh dengan arang batok kelapa dan rasanya sangat berbeda dari yang lain. Nah kali ini saya ingin memposting bagaimana membuat arang batok kelapa.

Seperti kita ketahui tanaman kelapa masih merupakan salah satu tanaman terpenting di Indonesia. Komoditas ini pada umumnya diusahakan oleh rakyat, sehingga perananan sosialnya menempati urutan kedua sesudah padi. Bahkan di Kota Sabang, kelapa dulu pernah menjadi komoditas unggulan setelah cengkeh. Namun saat ini kelapa banyak yang tidak diremajakan sehingga produktivitas menurun.

Tanaman kelapa telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai tanaman serba guna. Istilah ini mempunyai alasan yang kuat, karena mulai dari pucuk sampai ke akarnya mempunyai kegunaan. Salah satu kegunaan yang belakangan ini menjadi perhatian masyarakat di pedesaan adalah arang tempurung (batok kelapa).

TEKNIK PEMBUATAN ARANG BATOK KELAPA
Pada umumnya pembuatan arang batok kelapa melalui 2 (dua) cara yaitu:
A. Menggunakan Lubang Pembakaran.
B. Menggunakan drum bekas sebagai tempat pembakaran.

Menggunakan Lubang Pembakaran.
Cara Pembuatan:
1. Siapkan tempurung kelapa yang sudah kering.
2. Buatlah lubang pada tanah yang kering dengan ukuran kedalaman 1 – 2 meter dan panjang 75 – 100 cm dan lebar 75 – 100 cm.
3. Pada dasar lubang digunakan batu bata sebagai alas lubang agar api tahan lama.
4. Pada dasar lubang susunlah kayu kering, lalu bakar.
5. Setelah api agak besar masukkan tumpurung kelapa (batok kelapa) yang telah bersih dari sabut kira-kira ¼ bagian lubang.
6. Jika tempurung (batok) kelapa sudah terbakar semua, kemudian masukkan tempurung lagi ¼ bagian dan seterusnya sampai penuh.
7. Setelah tempurung terbakar semua, permukaan lubang cepat ditutup dengan kayu, pelepah pisang atau tanah bekas galian.

Menggunakan Drum Bekas
1. Siapkan drum bekas yang telah dilubangi bagian bawahnya sebanyak 8 buah lubang.
2. Susunlah tempurung (batok) kelapa ke dalam drum tadi kira-kira ¼ bagian.
3. Kemudian arang dibakar sampai menyala.
4. Setelah tempurung (batok) kelapa menyala semua, masukkan kembali tempurung (batok) kelapa ¼ bagian lagi dan seterusnya hingga penuh.
5. Setelah terbakar semua, kemudian tutup dengan plat besi yang dilapisi dengan tanah liat.

PENGAWASAN MUTU
  • Dalam 5 kg tempurung menjadi 1 kg arang tempurung
  • 1 Kg tempurung berasal dari 4 – 5 butir kelapa atau 5 – 6 butir tergantung ukuran.
  • Tempurung yang hendak dibakar harus dipilih dari tempurung (batok) kelapa yang berwarna coklat, bukan yang berwarna putih.
  • Hendaknya drum yang digunakan jangan yang telah rusak atau berlubang besar, hal ini akan menyebabkan asap keluar, karena bila keluar maka api tidak akan mati, sehingga arang menjadi kecil-kecil.
  • Waktu mematikan jangan disiram air terlalu banyak, cukup diperciki agar mutu yang dihasilkan menjadi baik.
  • Plesteran pada plat besi yang digunakan harus diawasi sebab bila tak diawasi tanah liat sebagai plester menjadi pecah dan kering, akibatnya asap keluar dan api tak akan padam sehingga arang menjadi abu.
  • Waktu mengeluarkan arang tempurung (batok) kelapa dari drum hendaknya menggunakan alas karung atau jenis lainnya agar waktu mengayak/menampi tidak banyak terdapat kotoran.
KESIMPULAN
Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani adalah memanfaatkan limbah kelapa menjadi limbah yang memiliki nilai jual, salah satunya adalah dengan melakukan pembuatan tempurung (batok) kelapa menjadi arang. Pembuatan arang ini telah lama dikenal oleh masyarakat terutama dari segi manfaatnya, namun di beberapa petani belum memasyarakat, melalui latihan ini diharapkan kegiatan pembuatan arang tempurung akan menjadi kebiasaan yang dapat menghasilkan tambahan pendapatan rumah tangga.

Sekian postingan tentang Proses Pembuatan Arang Batok Kelapa semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku Proses Pembuatan Arang Batok Kelapa yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : a289431artikel.blogspot.com

BUDIDAYA JAMUR KUPING

Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_kuping)

Mengembangkan potensi bisnis budidaya jamur konsumsi memang tidak pernah ada habisnya. Selain budidaya jamur tiram dan jamur merang yang banyak diminati pasar, saat ini jamur kuping menjadi bagian dari jenis jamur konsumsi yang mulai dibudidayakan para petani. Jamur kuping (Auricularia auricular) memiliki bentuk tubuh yang melebar seperti bentuk daun telinga manusia, karena itulah jamur yang masuk dalam kelompok jelly fungi ini diberi nama jamur kuping oleh masyarakat luas, kata “kuping” diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki arti daun telinga.

Umumnya jamur kuping bisa ditanam di daerah beriklim dingin sampai daerah yang beriklim panas. Namun idealnya jamur konsumsi ini akan tumbuh subur pada suhu antara 20-30°C, dengan tingkat kelembapan sekitar 80-90%. Beberapa jenis jamur kuping yang mulai dibudidayakan petani di Indonesia antara lain jamur kuping merah (Auricularia yudae), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), serta jamur kuping agar (Tremella fuciformis).

Kandungan nutrisi, lemak, dan vitamin yang terdapat pada jamur kuping sering dimanfaatkan konsumen sebagai salah satu bahan pangan yang nikmat dan juga bagus untuk kesehatan. Disamping itu jamur kuping hitam juga bermanfaat untuk obat sakit jantung, menurunkan kolesterol, juga sebagai anti-pendarahan. Bahkan untuk pemasarannya, para petani bisa menawarkan jamur kuping segar ataupun jamur kuping kering yang harganya laku tinggi di pasaran. Potensi inilah yang mendorong sebagian besar masyarakat untuk mulai tertarik menekuni bisnis budidaya jamur kuping sebagai alternatif peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Untuk membantu Anda mengetahui teknik budidaya jamur kuping, berikut kami informasikan beberapa tahapan yang harus dipersiapkan seperti yang saya kutip dari situs berbisnisjamur :

Persiapan Bibit Jamur

Sebelum menekuni bisnis budidaya jamur kuping, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu bibit jamur yang berkualitas unggul untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Bagi Anda yang menjalankan usaha skala rumah tangga, sebaiknya membeli bibit jamur yang sudah siap pakai (bibit F4). Tetapi bagi Anda yang berencana membuka perusahaan jamur skala industri (besar), bisa membiakkan bibit murni untuk mendapatkan bibit jamur F1.

Persiapan Budidaya Jamur

Bagi Anda yang membudidayakan jamur kuping dengan media tanam berupa baglog, bisa memulai usaha dengan tahapan berikut ini.

Langkah pertama yang perlu Anda siapkan adalah membuat media tanam yang sesuai dengan habitat asli jamur kuping. Saat ini media tanam yang banyak digunakan berupa baglog yang berisi campuran serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur (1-2%), serta tambahan air secukupnya (kadai air 50-70%).
   
Untuk mendapatkan media tanam yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan sampai 70ºC. Selama proses fermentasi, lakukan pembalikan setiap 2-3 kali sehari. Pastikan media yang siap digunakan berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.
   
Selanjutnya masukan media ke dalam plastik tahan panas, kemudian padatkan menggunakan alat pengepres atau dipukul-pukul menggunakan botol bekas hingga plastik menyerupai baglog. Selanjutnya pada bagian atas plastik dipasang ring (cincin), dan ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air saat proses sterilisasi.
  
Tahapan keempat yaitu sterilisasi media, proses ini dilakukan dengan cara menguapi baglog yang telah ditutupi kapas. Sterilisasi dilakukan pada suhu 95-120º selama 6 sampai 8 jam.
   
Bila proses sterilisasi telah selesai, selanjutnya proses penanaman (inokulasi) dapat Anda lakukan jika suhu baglog telah kembali normal. Sebelum menanamkan bibit jamur ke dalam baglog, perlu dilakukan sterilisasi bibit jamur agar terhindari dari organisme lain yang mengganggu pertumbuhan miselium. Caranya sebelum menamam semprotkan terlebih dahulu alkohol 70% pada kedua telapak tangan. Kemudian panaskan stik besi diatas api spritus, lalu semprotkan botol bibit dengan alkohol agar steril, buka tutup kapas baglog diatas api spritus dan masukan bibit jamur ke dalam baglog dengan bantuan stik besi yang telah disterilkan. Tutup kembali baglog dengan kapas, setelah bibit jamur selesai ditanamkan.
   
Setelah bibit jamur ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8 minggu dengan suhu 28-35ºC, tingkat kelembapan 80% dan bantuan cahaya lampu TL 60 watt. Jika lebih dari 5 minggu masa inkubasi dan belum ada tanda-tanda pertumbuhan miselium, maka dimungkinkan proses inokulasi gagal sehingga terkontaminasi.
   
Bila proses inkubasi telah selesai, proses selanjutnya adalah memindahkan baglog jamur kuping ke dalam ruang kumbung jamur yang telah disiapkan. Lakukan pelubangan baglog menggunakan silet yang telah disterilisasikan. Kemudian atur baglog dengan rapi, dan lakukan penyiraman secara rutin setiap 2-4 kali per hari.
   
Pemanenan jamur dapat dilakukan dengan cara mencabut jamur kuping beserta akarnya. Bila ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar tidak mengganggu pertumbuhan jamur kupir generasi berikutnya.

Sekian postingan tentang Budidaya Jamur Kuping semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh Pertanian yang ada didaerah saudara atau membeli buku Proses Budidaya Jamur Kuping yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : berbisnisjamur.com

PROSES PEMBUATAN KECAP DARI AIR KELAPA

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. 

Produksi buah kelapa di Indonesia cukup banyak dan pemanfaatannya masih terbatas dan kebanyakan diprioritaskan untuk kelapa yang juga berlimpah masih belum banyak alternatifuntuk mengoptimalkan pemanfaatan air suatu produk yang murah dan pembuatannya mudah yaitu kecap manis dan asin.

Kecap merupakan salah satu jenis bumbu masakan yang banyak disukai. Biasanya digunakan untuk campuran makan bubur, bakso, soto, sate dan banyak lagi makanan lainnya, dan bahkan penggunaannya telah sampai kepedalaman.

Sampai saat ini tanaman kelapa masih merupakan salah satu tanaman terpenting di Indonesia. Komoditas ini pada umumnya diusahakan oleh rakyat, sehingga perananan sosialnya menempati urutan kedua sesudah padi.
Tanaman kelapa telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai tanaman serba guna. Istilah ini mempunyai alasan yang kuat, karena mulai dari pucuk sampai ke akarnya mempunyai kegunaan. Limbah air kelapa dapat dimanfaatkan untuk kecap, pembuatannya sangat sederhana, yakni melalui beberapa tahapan:
1. Proses penjernihan air kelapa.
2. Proses persiapan bumbu kecap.
3. Proses pemanasan/penggodokan dan pengolahan.
4. Proses penyaringan dan penambahan bahan pengawet.
5. Proses pembotolan/pengepakan.

Sebelum kita melalukan langkah kerja dalam pembuatan kecap dari air kelapa perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahannya, yakni :
 
Alat-alat yang digunakan adalah :
Ember, panci, gelas ukur, saringan, wajan, gilingan, kompor, pisau, panci, pengaduk, botol, corong yang bersaring, sendok makan/sendok teh., 

Sedangkan bahan yang perlu disiapkan adalah : Pekak, kluah, sereh, kemiri, bawang putih, lengkuas,gula dan air kelapa.
 
Setelah menyiapkan alat dan bahan, maka lakukan langkah kerja serikut:
  1. Belahlah buah Kelapa dan tampung airnya.
  2. Takarlah air kelapa sebanyak 2,5 liter, lalu saring air kelapa tersebut.
  3. Sangrai pekak sebanyak 5 buah selama beberapa menit (2 menit), kemudian siapkan 5 lembar daun salam.
  4. Ambil bawang putih sebanyak 3 buah, kemiri 25 gram, lalu digiling halus kemudian ditumis.
  5. Pecahkan 5 buah kluah lalu direndam 2 menit kemudian digiling.
  6. Ambil lengkuas 50 gram, diiris tipis-tipis dan dua batang sereh dimemarkan.
  7. Iris gula merah sebanyak 0,5 kg ditambah air sedikit lalu dipanaskan hingga meleleh.
  8. Panaskan air kelapa, kemudian masukkan bumbu-bumbu yang tersedia.
  9. Aduklah campuran tersebut terus-menerus hingga menjadi separo bagian sampai mengental.
  10. Angkatlah dan biarkan sampai dingin lalu disaring.
  11. Masukkan asam benzoat 0,02 % dalam botol kecap sebanyak 0,5 gram.

Teknik pembuatan kecap dari air kelapa :

1. Proses penjernihan air kelapa
Penjernihan air kelapa dapat dilakukan dengan jalan membiarkan sejumlah air kelapa dalam bak penampungan. Selama didiamkan air kelapa akan terpisah dengan kotoran-kotoran yang mengendap pada lapisan bawah. Pengambilan air kelapa jernih dilakukan dengan jalan mengalirkan pipa yang tidak tercelup sampai bawah, air kelapa ini ditampung dalam bak atau langsung dimasukkan kedalam alat pemanas. Disamping cara tersebut diatas, penjernihan air kelapa dapat juga dilakukan dengan jalan menyaringnya langsung dengan saringan yang telah disediakan.

2. Proses Persiapan bumbu kecap
Bumbu-bumbu (bahan) yang mengalami pengolahan awal ialah pekak, kemiri, bawang putih, kluak, lengkuas dan sereh, dalam pengolahan awal haruslah disangrai terlebih dahulu (digoreng tanpa minyak/sedikit minyak). Kemiri dan bawang putih ditumbuk dahulu, kemudian ditumis/digoreng dengan sedikit minyak goreng. Penggorengan bahan tersebut diusahakan jangan sampai terlalu gosong, sebab jika terlalu gosong akan mempengaruhi rasa kecap (pahit), kluak dipecahkan, kemudian direndam dalam air sebentar dan seterusnya digiling. Lengkuas dibersihkan kemudian diiris tipis-tipis dan sereh dimemarkan. Gula merah diiris, kemudian dipanaskan hingga meleleh. Jika semua bahan bumbu sudah siap, maka pemanasan air kelapa dimulai.

3. Proses pemanasan/penggodokan dan pengolahan.
Air kelapa hasil penjernihan ditempatkan pada panci untuk seterusnya dipanaskan. Selama pemanasan berlangsung bumbu-bumbu dimasukkan kedalamnya sebagai penyedap rasa. Untuk vetsin sebaiknya ditambah setelah pemanasan dianggap selesai. Selama pemanasan berlangsung pengadukan terus dilakukan untuk meratakan panas dan mencegah terjadinya gosong. Jika air kelapa yang diproses dianggap selesai jika cairan sudah mulai mengental dan dites dengan mengambil cairan tersebut tidak putus alirannya. Jika air kelapa yang diproses sebanyak 10 liter maka hasil kecap diperoleh sekitar 6 sampai dengan 6,5 liter.

4. Proses penyaringan dan penambahan bahan pengawet.
Kecap hasil pemanasan dipindahkan kedalam tempat yang telah dilengkapi alat penyaring. Hasil penyaringan ini kemudian ditambahkan bahan pengawet, bahan pengawet yang digunakan adalah asam benzoat 0,02 %. Untuk meratakan bahan pengawet ini kecap diaduk sebentar. Penambahan bahan pengawet ini untuk mencegah terjadinya jamur pada kecap selama kecap disimpan dan juga menjaga agar tidak terjadi perubahan rasa selama kecap belum dimanfaatkan. Bahan pengawet ini ditambahkan setelah penyaringan selesai.

5. Proses pembotolan
Kecap yang telah mengalami proses penyaringan kemudian dibotolkan. Botol yang akan diisi kecap sebelumnya harus dibersihkan dulu, hal ini harus dilakukan untuk mencegah bakteri-bakteri yang akan merusak kecap selama penyimpanan. Setelah botol bersih kecap dimasukkan kemudian botol tersebut ditutup dengan alat penutup, kemudian disimpan untuk digunakan atau bila memungkinkan untuk dijual.

PENGAWASAN MUTU
  1. Setiap butir kelapa mengandung kurang lebih 400 sampai 500 cc air kelapa.
  2. Dalam 10 liter air kelapa diperoleh kecap 6 samapi dengan 6,5 liter.
  3. Seluruh alat yang digunakan sebaiknya dalam kondisi bersih termasuk botol harus disterilkan terlebih dahulu.
  4. Jika kecap yang dihasilkan akan langsung dikonsumsi sebaiknya tidak menggunakan bahan pengawet.
  5. Dalam melakukan penyangraian sebaiknya hati-hati, untuk menghindari terjadinya gosong yang menyebabkan bahan penyedap menjadi kurang enak.
KESIMPULAN
Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani adalah memanfaatkan limbah kelapa menjadi limbah yang memiliki nilai jual, salah satunya adalah dengan melakukan pembuatan kecap dari aiar kelapa.
Pembuatan kecap dari air kelapa ini telah lama dikenal oleh masyarakat, namun di beberapa petani belum memasyarakat, melalui latihan ini diharapkan kegiatan pembuatan kecap dari air kelapa akan menjadi kebiasaan yang dapat menghasilkan tambahan pendapatan rumah tangga.

Sekian postingan tentang Proses Pembuatan Kecap Air Kelapa semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku Proses Pembuatan Kecap yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : a289431artikel.blogspot.com

PROSES PEMBUATAN MANISAN TERONG

Terung (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat. Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Terong)

Dalam keseharian kita, biasanya terong digunakan sebagai sayuran. Namun kali ini Blog TerapanTTG ingin membahas salah satu cara memanfaatkan terong menjadi sumber pendapatan yaitu dengan menjadikan terong sebagai manisan yang bisa dijual.

Dalam membuat Manisan Terong kali ini kita akan menggunakan Gula putih sebagai pemanis. Dalam pembuatan Manisan Terong, perbandingan terong segar dengan gula pasir yang digunakan adalah 1 : 1, sehingga sangat berpengaruh pada performa manisan terong yang dihasilkan. Penggunaaan gula putih dalam pembuatan manisan terong selain sebagai pemanis juga berfungsi sebagai bahan pengawet.


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan manisan terong adalah sebagai berikut :

Alat – alat yang digunakan :
• Pisau
• Baskom
• Panci
• Kompor
• Pengaduk (sendok)
• Serbet
• Sendok makan
• Garpu

Bahan  yang digunakan :
• Terong 3 kg
• Gula putih 3 kg
• Kapur sirih 3 sdm
• Air bersih 6 gelas
• Asam citrus 3 sdm

Berikut Cara Pembuatan Manisan Terong adalah sebagai berikut :
  1. Pilih terong yang berkualitas dan masih muda (belum ada biji) untuk menambah kualitas manisan itu sendiri, terong yang di gunakan disini yaitu terong ungu.
  2. Kemudian terong dibuang tangkainya
  3. Terong di tusuk-tusuk menggunakan garpu sampai rata untuk memudahkan air meresap ketika proses perendaman nanti.
  4. Setelah terong ditusuk-tusuk, terong direndaman lebih kurang 12 jam menggunakanair larutan kapur sirih
  5. Setelah itu terong diangkat dan dicuci sampai bersih
  6. Setelah terong dicuci bersih, terong diris sebesar dadu atau sesuai selerah
  7. Sementara terong diiris, larutkan gula, asam citrus dan air putih
  8. Setelah larutan gula sudah mendidih ±300 cc , masukan terong yang telah diiris tadi.
  9. Tunggu sampai air larutan gula tadi tinggal sedikit
  10. Angkat terong dan tiriskan kemudian di jemur sampai kering, untuk hasil optimal setelah dijemur diterik matahari terong diopen kembali menggunakan openpengering.
  11. Pengemasan
  12. Manisan terong siap di pasarkan.
Sekian postingan tentang Proses Pembuatan Manisan Terong semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku Proses Pembuatan Manisan Terong yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : dongabunda.blogspot.com

TUKARAN LINK DAN KOTAK SARAN BLOG TERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Sebagai Blog Kecil yang masih baru,  Blog Terapan Teknologi Tepat Guna membuka peluang kepada rekan-rekan blogger untuk bertukar link yang akan saya pasang dihalaman ini. Silahkan request link yang ingin ditukar di kotak saran berikut atau bisa langsung ke email baleonline[at]gmail[dot]com dengan subjek tukaran link dengan blog Terapan Teknologi Tepat Guna dan cantumkan alamat blognya di isian email

Saat ini kotak komentar blog memang sengaja saya non aktifkan karena saya sedang fokus mengarap isi blog dan otak-atik template. Nanti setelah saya yakin template yang saya pakai cocok dengan blog dan kemungkinan tidak ada pergantian lagi maka kotak komentar akan langsung saya aktifkan kembali.

Berikut Beberapa Blog Bertukar Link dengan Blog Terapan Teknologi Tepat Guna :

Bisnis Fashion Online Paloma klikdisini
Kumpulan Bisnis Gratis Indonesia klikdisini


DISCLAIMER BLOG TERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Sekolah Saat Hujan Deras

Blog kecil terapan teknologi tepat guna merupakan blog yang memberikan dan mengumpulkan informasi bermanfaat mengenai beragam Teknologi Tepat Guna yang ada dan berkembang di masyarakat.

Blog ini saya buat untuk bahan referensi saya yang saya ambil dan kutip dari berbagai sumber referensi lain baik dari situs, forum online maupun blog yang membahas tentang Beragam Terapan Teknologi Tepat Guna yang ada disekitar kita. Info asal sumber artikel selalu saya cantumkan dibawah postingan, dan bila ada postingan yang tidak saya cantumkan sumbernya namun menurut Anda tulisan tersebut ada kemiripan dengan tulisan diblog lain mohon segera diinfokan agar saya bisa mengecek dan memperbaiki link sumber karena pada intinya dasar penulisan bukan murni 100% dari kemampuan saya.

Perlu diketahui bahwa Informasi yang kami berikan di blog ini HANYA SEKEDAR INFORMASI, silahkan berkonsultasi sebelumnya dengan para ahli penyuluh baik Penyuluh TTG, Penyuluh Peternakan, Penyuluh Pertanian, Penyuluh Makanan yang ada di daerah saudara sebelum mempraktekkan teori atau materi yang ada di blog ini. Karena saya yakin untuk dapat kita jadikan sebagai referensi Blog ini belum layak. Blog ini hanyalah informasi awal yang dapat Anda kembangkan dan jabarkan sendiri.

Bila ingin mengkopi isi blog dipersilahkan dengan catatan jangan lupa cantumkan link sumbernya agar tidak dianggap spam oleh google yang berefek pada penghapusan blog ini dan juga blog Anda. Link sumber boleh mengarah ke blog saya atau langsung ke blog yang menjadi sumber artikel saya.

Salam Kompak dan Sukses Selalu


Mr. Benu

BUDI DAYA JANGKRIK

Cengkerik atau jangkrik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh cengkerik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara cengkerik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di dunia dikenal sekitar 900 spesies cengkerik, termasuk di dalamnya adalah gangsir. Cengkerik telah dipelihara manusia sejak lama, dan di Asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Laga cengkerik adalah sejenis permainan yang populer dan kerap kali melibatkan taruhan. Di Caraguatatuba, Brazil, cengkerik hitam di dalam ruangan dipercaya sebagai tanda datangnya penyakit, cengkerik hijau harapan, dan cengkerik kelabu uang. Dalam komedi, suara cengkerik biasanya digunakan untuk menandakan lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa. (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jangkrik)
Jangkrik bisa juga bernilai ekonomi tinggi. Saat ini banyak daerah di Indonesia mulai melirik peluang usaha di bidang ini, ada yang diusahakan sebagai sampingan sebelum turun tanam (musim kemarau) bahkan ada juga yang sudah menjadikannya sebagai lahan usaha.

Nah kali ini blog terapan teknologi tepat guna ingin berbagi informasi Budidaya Jangkrik yang saya dapatkan dari salah satu blog. Informasi ini tentunya masih sangat umum dan saya berharap bila Anda tertarik membudidayakan  Jangkrik belajarlah pada ahlinya baik pada peternak jangkrik yang telah sukses atau bertanya kepada penyuluh peternakan yang ada di daerah saudara.

Tahapan budadaya jangkrik yang akan saya bagikan info ini adalah budi daya jangkrik yang dikembangkan Asosiasi Jangkrik Indonesia atau Astrik Indonesia bekerja sama dengan IPB mudah dan sederhana. Modal awalnya Rp 1,4 juta untuk membuat kandang dan telur jangkrik. Dalam waktu 35 hari jangkrik sudah bisa dipanen dan memberikan keuntungan Rp 900.000.

Jenis jangkrik yang dibudidayakan adalah jangkrik kalung. Jangkrik kalung mengandung protein, asam amino (sistein untuk antioksidan), asam lemak (omega 3 dan omega 6), hormon (progesteron, estrogen, testosteron) dan kolagen dibanding jenis lainnya. Karenanya, jangkrik kalung banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi, obat, kosmetik, atau pakan burung dan bahkan makanan manusia.

Berikut ini langkah-langkah budi daya jangrik yang dikembangkan Astrik Indonesia dan IPB yang dikutip oleh salah satu blog yang saya jadikan sumber artikel ini :

Membuat kandang

Kandang terbuat dari kayu tripleks atau kardus bekas berukuran 100cm x 60cm x 30cm bisa menampung 4.000 ekor jangkrik. Dan kotak ini bisa digunakan 4-5 kali. Atap kandang dilapisi koran atau daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa.

Bahan yang dibutuhkan:
- lakban licin coklat 4 buah
- lem kertas putih 4 buah
- serbuk gergaji 2 plastik
- lis kayu/bambu 40+40

Pendukung pertumbuhan atau rumah jangkrik adalah tempat merambat dan nangkring jangkrik berupa empat lengkungan baik besar dan delapan lenkungan kecil yang dibentuk seperti kerangka besi sebuah payung.

Penetasan telur

Telur jangkrik dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur akan menetas 2-3 hari kemudian. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan 80 kg jangkrik umur 35 hari (1 kg jangkrik kurang lebih 1.000 ekor).

Bahan yang dibutuhkan untuk  media penetasan telur :
- Kain tetas 2 buah/dus atau per kandang
- Nampan 2 buah/dus atau per kandang
- Pasir
- Sprayer
- Kertas koran bekas
- Paket telur jangkrik yang berisi telur 400 gram/paket

Cara menetaskan telur jangkrik :
- Taruh 20 gram telur (1-2 sendok/dus atau per kandang)
- Telur diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1/2 jam
- Cuci pasir dengan air panas dan letakkan di atas nampan
- Nampan diisi pasir (lembab)
- Siapkan kain tetas dan lembabkan dengan percikan air
- Taruh kain tetas di atas nampan
- Taburkan telur merata di kain tetas
- Tutup telur dengan melipat kain tetas
- Tutup kain tetas dengan kertas koran lembab
- Jaga kelembaban kain tetas (disemprot tiap hari)

Pemeliharaan dan pembesaran

Pada proses pembesaran, jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan Astrik dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).

Pemberian sayuran mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.

Tahapan pemberian pakan sayuran untuk jangkrik sebagai berikut :
- Cuci dan tiriskan sayuran
- Iris tipis sayuran yang sudah tiris
- Angin-anginkan sekitar lima menit
- Pakai alas lebih baik ketika menganginkan
- Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti sebaiknya sore hari
 
Sedangkan untuk minuman diberikan dalam pasir basah

Bahan pakan dan minum

1. Pakan
- Dibutuhkan 6 kg pakan per dus/kandang sampai panen
- Berikan sesuai kebutuhan
- Pakan hendaknya habis tiap hari
- Pemberian pakan dua kali sehari
- Pakan diletakkan di tengah kotak
- Pakai alas lebih baik
- Di atap rumah jangkrik (semprot terlebih dahulu)
- Pakan buatan Astrik diletakkan tipis merata (tidak menggunung)

2. Minum
 
Masa Pertumbuhan 1-10 hari minuman diberikan di :
- Spon/busa dibasahi dalam wadah/nampan beralas pasir atau kain di tengah kotak
- Semprot atap rumah jangkrik
- Kontrol pakan dua kali sehari

Masa Pertumbuhan lebih dari 10 hari minuman diberikan di:
- Nampan penetasan yang diisi kerikil dan air
- Tambah air kalau kurang

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jangkrik kalung:
1. Jangkrik tumbuh kerdil karena bibitnya buruk atau suhu kandang lebih dari 30 derajat C
2. Kanibalisme atau saling memakan antarjangkrik disebabkan kurang makanan/sayur, kurang minum, atau kurang rumah/persembunyian
3. Jangkrik mencret diakibatkan makanan tak teratur dan suhu yang kurang baik.
4. Hati-hati terhadap perangkap yang menyebabkan jangkrik meloloskan diri dan tidak nyaman seperti lakban terbuka, ada lubang lakban, air tergenang, lubang pinggir dinding, dan lubang kecil untuk kabur
5. Penting membersihkan kandang sebelum digunakan kembali dengan kuas/sikat gigi bekas, semprot dengan larutan sirih atau desinfektan, lalu jemur di sinar matahari langsung selama dua hari

Tahap panen dan pemasaran

Jangkrik bisa dipanen pada umur 35 hari yaitu ketika sudah bersayap. Pemasaran jangkrik ini bisa untuk daerah sendiri maupun untuk luar daerah. Konsep pemasaran yang cocok bisa Anda tanyakan pada instansi setempat (Dinas Peternakan setempat)

Tinjauan ekonomi

Dengan modal awal Rp 1,4 juta (postingan sumber tahun 2008), petani bisa memulai usaha beternak jangkrik. Modal awal tersebut digunakan untuk kandang, telur, pakan, dan biaya persiapan lainnya (Belum termasuk biaya pengangkutan dan pendampingan), (modal ini bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung daerahnya dan harga barang-barang) :
- Kotak (20 buah) Rp 200.000
- Telur 400 gr Rp 240.000
- Pakan 120 kg Rp 900.000
- Beban oven   Rp    50.000
- Biaya administrasi Rp 10.000
- Total       Rp 1.400.000

Penghitungan keuntungan per 80 kg jangkrik hasil panenan yang dijual Rp 30.000 per kilogram:
- Penjualan 80 kg jangkrik Rp 2.400.000
- Modal Rp 1.400.000
- Biaya pengangkutan satu paket Rp 100.000
- Keuntungan Rp 900.000

Sekian postingan tentang Budidaya Jangkrik, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh Pertanian/Peternakan yang ada didaerah saudara atau membeli buku Budidaya Jangkrik yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://sutanmuda.wordpress.com

BUDIDAYA RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK

Rumput (bahasa Inggris: grass) adalah tumbuhan pendek yang sering ada di halaman, pinggir jalan atau lapangan. Rumput dianggap sebagai gulma pengganggu tanaman bila berada di sekitar tanaman yang sengaja ditanam
Jenis tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air adalah yang dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak. Rumput gajah merupakan alternatifnya.

Tanaman rumput-rumputan dapat digunakan dalam usaha pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi dikarenakan :

a. Tanaman rumput-rumputan dapat tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu pendek tanah telah dapat tertutupi oleh tanaman tersebut secara rapat dan tebal.

b. Bagian atas dari tanaman (daun-daunan) mampu melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan dan memperlambat aliran permukaan.

c. Bagian bawah tanaman (perakaran) dapat memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah.

Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.

Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.

Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah longsor akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama.

Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air.

Cara Penanaman Rumput Gajah  :
Pembersihan lahan
Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan).
Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm.
Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar.

Pemupukan :
Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.
Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan.
Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan.

Pemungutan Hasil (pemotongan) :
Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau. Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.

Peremajaan :

Dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya.

Sekian postingan tentang Budidaya Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh Pertanian/Peternakan yang ada didaerah saudara atau membeli buku Budidaya Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://sutanmuda.wordpress.com

BUDIDAYA BEBEK PETELUR

Saat ini permintaan telur  bebek (atau biasa juga disebut telur itik) di kota-kota besar di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Malang, Samarinda dan Balikpapan dari tahun ketahun semakin meningkat. Telur bebek ini dapat diolah untuk berbagai makanan dan minuman seperti kue dan the telur. Adanya opini yang berkembang di masyarakat yang menyatakan khasiat telur bebek lebih baik dari telur ayam kampung juga telah mendongkrak penjualan telur bebek. peluang-peluang bisnis tersebut seharusnya dapat dijadikan sebagai alasan utama menekuni budidaya bebek petelur pada lahan kosong yang kita miliki.

Budidaya bebek petelur sama halnya dengan budidaya bebek pedaging yang juga membutuhkan kolam untuk tempat bermain. Berenang merupakan salah satu sifat perilaku ternak bebek secara alami dan ini akan membantu perkembangan dan pertumbuhan sekor bebek. Bebek petelur sebaiknya dibudidayakan dengan system kandang, boleh saja mengembalakan bebek petelur tapi durasi pengembalaan tidak boleh lebih dari 3 jam / hari. Hal ini karena kebiasaan bebek yang bertelur di sembarang tempat. Itulah keunikan yang harus diperhatikan dalam cara ternak bebek petelur ini.

Dasar-dasar budidaya ternak bebek petelur secara garis besar seperti yang saya dapatkan dari salah satu blog sebagai berikut :

Perencanaan
Semua usaha baik peternakan, pertanian, perkebunan dan perdagangan haruslah dimulai dengan perencanaan yang matang. Untuk mendukung perencanaan budidaya bebek petelur maka seorang peternak harus memahami karakteristik bebek petelur. beberapa hal karakteristik yang harus dipahami adalah sebagai berikut
  • Bebek termasuk dalam unggas, mendirikan usaha unggas harus mematuhi peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah tentang pendirian usaha peternakan. Terutama mengenai skala usaha ternak bebek yang wajib pajak dan juga tentang tata letak usaha budidaya yang kita buat, sesuai aturan maka kandang ternak harus jauh dari pemukiman.
  • Bebek adalah unggas yang suka berenang, jadi kandang budidaya yang disiapkan juga sebaiknya dilengkapi dengan kolam bermain bebek.
  • Penyakit pada bebek dapat menular ke unggas lain seperti ayam dan sebaliknya. Jadi kandang bebek harus berjauhan dengan kandang ayam.
Memahami karakteristik ternak bebek secara keseluruhan akan membantu kita dalam merencanakan budidaya ternak bebek secara detail dan terarah. Perencanaan yang baik akan membawa keuntukngan dalam bisnis ternak bebek.

Menyiapkan kandang
Kandang bebek petelur sebaiknya menggunakan model ren, dimana kandang ren ini adalah kandang yang sebahagian terbuka dan sebahagian diberi atap atau tertutup. Bagian yang terbuka dibuat untuk tempat bebek bermain dan disini disediakan kolam renang bebek. kandang yang tertutup digunakan untuk bebek berteduh dan tidur. Pada budidaya bebek secara lepas atau pengembalaan tradisional mereka hanya menyediakan kandang bebek yang tertutup yang dihuni pada malam hari saja, sedangkan untuk tempat bebek bermain dan mencari makan bebek-bebek tersebut digembalakan.
 
Rancangan kandang entok
Seperti yang kita sebutkan sebelumnya bahwa ada kerugian budidaya ternak bebek secara pengembalaan ini kerugiannya diantaranya; ada kemungkinan telur tidak terkumpulkan seluruhnya dan membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk mengembalakan bebek, selain itu system pengembalaan ini tidak bisa diterapkan di daerah perkotaan. Untuk itu saya lebih menyukai peternakan bebek full di kandangkan sama seperti system pada ternak bebek pedaging.

Penyiapan pakan
Pakan pada budidaya ternak bebek petelur merupakan hal yang paling penting, lebih dari 50 % biaya budidaya dikeluarkan untuk membeli pakan saja. Untuk itu berhati-hatilah dalam meransum pakan untuk bebek petelur ini. bisa saja anda membeli pakan yang dikeluarkan oleh pabrik, tapi jangan hanya mengandalkan pakan itu saja karena pakan dari pabrik ini sangat mahal harganya. Ada baiknya dalam budidaya bebek petelur ini anda mengkombinasikan pakan dari pabrik dengan pakan olahan alternatif, salah satunya bisa dilihat di sini.

Pemeliharaan ternak bebek.
Kesulitan paling besar dalam memelihara bebek ini ada pda rutinitas pemberian makanan bebek usia anak (DOD – dara), pemberian pakan anak bebek sebaiknya diberi sedikit demi sedikit dalam frekuensi yang banyak (sering), hal ini untuk efisiensi penggunaan pakan. Selebihnya pemeliharaan 1000 ekor bebek cukup ditangani satu orang karyawan saja.

Penanganan kesehatan dan penyakit pada bebek petelur.
Perlu diperhatikan masalah paksinasi untuk anak bebek, hal ini sangat membantu peternak dalam menjaga kesehatan ternak bebek petelur selama masa budidaya pemeliharaan. Penyakit-penyakit yang umum pada bebek petelur yang menular diantaranya: Kolera, cacar, pemutihan mata, berak darah (cocidiosis), pilek pada bebek (coriza), salmonellis, sinusitis dan aflatoksikosis. Untuk menangani penyakit tersebut silahkan hubungi petugas kesehatan hewan di daerah anda.

Sekian postingan umum tentang Budidaya Bebek Petelur, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh Peternakan/Pertanian yang ada didaerah saudara sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel :  http://kesehatan-ternak.blogspot.com

PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF UNTUK TERNAK AYAM KAMPUNG (PENGGANTI PELET)

Indonesia sebagai Negara yang luas dengan jumlah penduduk yang melimpah membutuhkan bahan pangan yang cukup banyak, salah satu diantaranya adalah tingginya permintaan akan kebutuhan ayam kampung yang belum mampu dipenuhi oleh daerah tertentu. Seperti kondisi di Kota Sabang yang saya tinggali saat ini, kebutuhan ayam hampir 100 % dari luar pulau.

Mengingat tinggi permintaan ayam kampung maka perlu digalakkan usaha perternakan ini baik skala kecil bahkan skala besar. Kebutuhan insdustri restoran juga cukup besar, seperti di daerah Aceh beragam rumah makan dan restoran dengan bahan dasar olahan ayam bertebaran mulai Ayam Penyet, Ayam Lepas, Ayam Tangkap, Ayam Bugil dan beragam lainnya. Nah kali ini Blog Terapan Teknologi Tepat Guna ingin membahas masalah pakan ternak ayam yang saat ini juga menjadi kendala. 

Pakan ayam kampung alternatif untuk budidaya ayam non ras secara tradisional ada baiknya dipertimbangkan dari segi biaya, biaya pakan adalah biaya produksi terbesar dalam budidaya ternak, untuk itu diharapkan semua peternak mampu mencari pakan-pakan alternatif untuk produksi ternak mereka; baik ayam ras, sapi potong, sapi perah dan lainnya yang dipelihara secara tradisional. Pada kesempatan ini kita akan menuliskan sebuah pakan alternatif yang mampu meningkatkan produksi telur pada peternakan budidaya ayam kampung, pakan ini kita tuliskan berdasarkan pengalaman dan belum ada uji ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademisi peternakan, namun dari hasil pengamatan saya menyimpulkan bahwa pakan yang digunakan oleh peternak ini mampu menekan biaya pakan sekaligus meningkatkan hasil produksi khususnya telur ayam kampung.

Pakan alternatif yang digunakan oleh peternak terdiri dari bahan pakan berikut :
  1. Talas (umbi dan daun) disini menurut si peternak yang membudidayakan ayam kampung tersebut dapat digunakan umbinya saja, atau tangkai dan daunya saja atau dikombinasikan keduanya. Yang sering beliau gunakan adalah tangkai dan daunt alas.
  2. Beras dolog (catu), agar biaya lebih murah bila di daerah anda tidak terdapat beras dolog ini beli saja beras yang paling murah atau beras aking juga boleh.
  3. Dedak, disini untuk budidaya ayam kampung ini tidak masalah dedak kualitas sedang yang digunakan. Dedak kualitas sedang adalah dedak yang tidak terlalu halus.
  4. Tepung tulang atau tepung cangkang kerang (keong) ini tidak wajib, diberi jika ada saja. 

Cara mengolah bahan-bahan pakan ayam kampung diatas adalah sebagai berikut:

Cincang talas atau batang dan daunt alas kecil-kecil kurang lebih ½ Cm, tanak semua bahan selayaknya menanak nasi. Ukuran perbandingan bahan diatas adalah; untuk 2 Kg pakan gunakan 1kg umbi talas atau daun talas, ½ Kg Beras dan ½ Kg dedak. Tepung tulang hanya dibutuhkan satu sendok makan. Aduk rata semua bahan tersebut dan ditanak.

Hasil yang didapatkan dengan menggunakan pakan ayam alternatif ini ternyata sangat bagus, pertumbuhan ayam sangat baik dan jumlah telur yang dihasilkan juga selayak peternak yang memberi pakan yang diproduksi pabrik. Oleh karena itu saya berani mengatakan bahwa ini adalah salah satu pakan ternak ayam kampung yang sangat baik diaplikasikan karena mampu menekan biaya produksi sampai 50 % daripada menggunakan pakan yang dibeli dari hasil pabrik (pelet).

Kekurangan dalam menggunakan pakan budidaya ayam kampung seperti ini adalah sulitnya mengadaptasikan ayam dengan pakan ini. Awal-awal menggunakan pakan ini biasanya ayam kampung belum mau memakan pakan ini seperti memakan pelet. Namun ini hanya terjadi beberapa hari saja. Untuk melakukan penyesuaian paksa ayam kampung tersebut untuk memakan pakan ini dengan tidak memberi pakan selain pakan yang kita buat ini. Tidak perlu takut ayam akan mati kelaparan, ketika mereka lapar maka pakan ini akan mereka makan secara lahap.

Sekian postingan tentang Pembuatan Pakan Alternatif untuk Ternak Ayam Kampung (Pengganti Pelet), semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh Peternakan/Pertanian yang ada didaerah saudara atau membeli buku Pembuatan Pakan Alternatif yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://kesehatan-ternak.blogspot.com

PROSES PEMBUATAN JERAMI MENJADI PAKAN TERNAK KAMBING

Memberikan jerami sebagai pakan untuk kambing mungkin akan terasa lebih sulit daripada memberikan jerami kepada sapi. Pada dasarnya pakan kambing memang lebih beragam daripada pakan sapi, sebab kambing mau memakan tanaman pagar, limbah pertanian bahkan sisa makanan rumah tangga. Kesulitan memberikan jerami pada kambing terletak pada cara membiasakan kambing tersebut mengkonsumsi jerami. Kadar serat yang tinggi membuat kambing cenderung tidak menyukai jerami sebagai pakan utama. Namun ada cara sederhana untuk membiasakan kambing mau mengkonsumsi jerami.

Memberikan langsung jerami tanpa diolah sebagai pakan untuk kambing dapat  dilakukan yaitu dengan membiasakan seekor kambing dengan jerami, diawal-awal mungkin kambing tidak suka bahkan tidak mau memakan jerami, bila hal itu terjadi sebainya puasakan kambing dari pakan-pakan lainnya selama seminggu. Artinya selama seminggu kita hanya memberikan jerami sebagai pakan utama kambing. Secara nilai gizi, jerami bukanlah pakan yang mengandung nilai gizi tinggi, namun karena kemudahan dalam mendapatkannya maka jerami ini bisa dijadikan sebagai pakan alternatif.

Salah satu cara untuk meningkatkan nilai gizi jerami yakni dengan melakukan fermentasi, fermentasi ini artinya kita mengurai serat kasar pada jerami agar lebih lembut dan memiliki pertambahan nilai gizi. Kondisi serat yang sudah lembut ini akan membantu Anda membiasakan kambing untuk mengkonsumsi jerami tersebut.

Untuk membuat jerami fermentasi sebagai pakan ternak kambing dapat dilakukan secara sederhana.Berikut beberapa tahapannya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk jerami fermentasi:
Jerami
Urea
Plastik atau dorom
Air.

Cara membuat fermentasi jerami :
Basahi semua jerami dengan air hingga bila di genggam jerami tersebut terasa basah namun jika di angkat tidak ada tetesan-tetesan air, setelah itu tumpukkan jerami setinggi 15 cm dalam plastik atau dorom, sirami dengan urea, selanjutnya tumpuk lagi jerami setinggi 15 cm dari tumpukan pertama dan sirami lagi dengan urea, begitu seterusnya hingga plastik atau dorom penuh.

Cara membuat pakan kambing dari jerami selain dengan fermentasi juga dapat dilakukan dengan menambahkan molases pada jerami yang hendak diberikan pada kambing. Molases adalah tetes tebu, atau hasil sampingan dari pabrik gula, molases ini bisa anda beli di daerah yang memiliki pabrik gula. Harga molases di pasaran saat ini sekitar rp 5000 / liter. Molases ini sangat baik diberikan pada kambing sebagai perasa pakan dan juga sebagai pelengkap nutrisi pakan kambing.

Sekian postingan tentang Proses Pembuatan Jerami Menjadi Pakan Ternak Kambing, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG atau Penyuluh Pertanian/Perternakan yang ada didaerah saudara sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://kesehatan-ternak.blogspot.com

BUDIDAYA IKAN NILA GIFT

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_nila)
       
Secara genetik ikan nila GIFT ( Genetic Improvement for Farmed Tilapia ) telah terbukti memiliki keunggulan pertumbuhan dan produktivitas yang lehih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan nila lain. Selain itu, ikan nila mempunyai sifat omnivora, sehingga dalam budidayanya akan sangat efisien, dalam biaya pakannya rendah. Padahal Komponen biaya pakan dalam usaha budidaya mencapai 70% dari biaya produksi. Sebagai perbandingan nilai efisiensi pakan atau konversi pakan ( Food Conversion Ratio ), ikan nila yang dibudidayakan di tambak atau karamba jaring apung adalah 0,5 - 1,0 ; sedang ikan mas sekitar 2,2 - 2,8.

Pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi akan selalu jauh berbeda, nila jantan 40% lebih cepat dari pada nila betina. Disamping itu, yang betina apabila sudah mencapai ukuran 200 g pertumbuhannya semakin lambat, sedangkan yang jantan tetap tumbuh dengan pesat. Hal ini akan menjadi kendala dalam memproyeksikan produksi. untuk mengantisipasi kendala ini, saat ini sudah dilakukan proses jantanisasi atau membuat populasi ikan menjadi jantan semua ( Sex-reversal ) yaitu dengancara pemberian hormon 17 Alpa methyltestosteron selama perkembangan larva sampai umur 17 hari.

Pembenihan ikan nila dapat dilakukan secara massal di perkolaman secara terkontrol ( pasangan ) dalam bak-bak beton. Pemijahan secara massal ternyata lebih efisien, karena biaya yang dibutuhkan relatif lebih kecil dalam memproduksi larva untuk jumlah yang hampir sama.

Pembesaran ikan nila dapat dilakukan di kolam, karamba jaring apung atau di tambak. Budidaya nila secara monokultur di kolam rata-rata produksinya adalah 25.000 kg/ha/panen, di karamba jaring apung 1.000 kg/unit (50 m2)/panen (200.000 kg/ha/panen), dan di tambak sebanyak 15.000 kg/ha/panen.
Ada segi positif dari budidaya ikan nila di tambak yaitu pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan di kolam atau di jaring apung. Ikan nila ukuran 5-8 cm yang dibudidayakan di tambak selam 2,5 bulan dapat mencapai 200 g, sedangkan di kolam untuk mencapai ukuran yang sama diperlukan waktu 4 bulan.

Tekstur daging ikan nila memiliki ciri tidak ada duri kecil dalam dagingnya. Apabila dipelihara di tambak akan lebih kenyal, dan rasanya lebih gurih, serta tidak berbau lumpur. Oleh kerena itu, ikan nila layak untuk digunakan sebagai bahan baku dalam industri fillet dan bentuk-bentuk olahan lain.

Pembenihan
Lahan atau kolam untuk pembenihan nila dibagi dalam dua kelompok yaitu kolam pemijahan dan kolam pendederan. Kolam-kolam sebaiknya dibuat dengan pematang yang kuat tidak porous ( rembes ), ketinggian pematang aman ( minimal 30 cm dari permukaan air ), sumber pemasukan air yang terjamin kelancarannya, dan luas kolam masing - masing 200 m2. Di samping itu perlu di perhatikan juga keamanan dari hama pemangsa ikan seperti anjing air, burung hantu, kucing dan lain-lain, sehingga dianjurkan agar agar lingkungan perkolaman babas dari pohon pohon yang tinggi dan rindang, sementara sinar matahari pun dapat masuk ke dalam kolam.

Induk ikan nila mempunyai bobot rata-rata 300 g/ekor. perbandingan betina dan jantan untuk pemijahan adalah 3:1 dengan padat tebar 3 ekor /m2. Pemberian pakan berbentuk pellet sebanyak 2% dari bobot biomassa per hari dan diberikan tiga kali dalam sehari. Induk ikan ini sebaiknya didatangkan dari instansi resmi yang melakukan seleksi dan pemuliaan calon induk sehingga kualitas kemurnian dan keunggulannya terjamin.

Induk nila betina dapat matang telur setiap 45 hari. Setiap induk betina menghasilkan larva ( benih baru menetas ) pada tahap awal sekitar 300 g sebanyak 250-300 ekor larva. Jumlah ini akan meningkat sampai mencapai 900 ekor larva sesuai dengan pertambahan bobot induk betina ( 900 g ). Setelah selesai masa pemijahan dalam satu siklus ( 45 hari ), induk-induk betina diistirahatkan dan dipisahkan dari induk jantan selama 3-4 minggu dan diberi pakan dengan kandungan protein diatas 35 %.

Setelah dua minggu masa pemeliharaan adaptasi di kolam biasanya induk-induk betina mulai ada yang beranak, menghasikan larva yang biasanya masih berada dalam pengasuhan induknya. Larva -larva tersebut dikumpulkan denga cara diserok memakai serokan yang terbuat dari kain halus dan selanjutnya ditampung dalam happa ukuran 2 x 0,9 x 0,9 m3. Pengumpulan larva dilakukan beberapa kali dari pagi sampai sore, dan duusahakan larva yang terkumpul satu hari ditampung minimal dalam satu happa
.
B. Jantanisasi Benih.
Untuk mendapatkan benih ikan nila tunggal kelamin jantan ( monoseks ) maka dilakukan proses jantanisasi. Untuk keperluan ini diperlukan minimal 24 buah happa ukuran masing-masing 2 x 2 x 2 m3 yang ditempatkan dalam kolam dengan luas kurang lebih 400 m2 dan kedalam air minimal 1,5 m. Kedalam setiap hapa dapat diisi larva ikan sebanyak 20.000-30.000 ekor . Larva diberi pakan berbentuk tepung yang telah dicampur dengan hormon 17 Alpha Methyl Testosteron sampai masa masa pemeliharaan selama 17 hari. 

Larva hasil proses jantanisasi selanjutnya dipelihara dalam kolam pendederan berukuran 200 m2. Kolam sebelumnya harus dikeringkan, lumpurnya dikeduk, diberi kapur sebanyak 50 g/m2, dan diberi pupuk kotoran ayam sebanyak 250 g/m2. Setelah pengapuran dan pemupukan, kolam diisi secara perlahan-lahan sampai ketinggian air sekitar 70 cm, digenangi selama 3 hari, diberi pupuk urea dan TSP masing -masing sebanyak 2,5 g/m2 dan 1,25 g/m2. Setelah kolam pendederan terisi air selam 7 hari, benih ikan hasil proses jantanisasi dimasukkan dengan kepadatan 250 ekor/m2. Pemberian pakan tambahan dapat dilakukan dengan pakan berbentuk tepung yang khusus untuk benih ikan. Pemupukan ulang dengan urea dan dan TSP dilakukan seminggu sekali dengan takaran masing-masing 2,5 g/m2 dan 1,25 g/m2 kolam dan diberikan selama pemeliharaan ikan.  

Setelah masa pemeliharaan 21 hari, ikan denga bobot rata-rata 1,25 g ( ukuran panjang 3-5 cm ) bisa dipanen. Untuk panen benih ikan nila sebaiknya digunakan jaring eret pada pengankapan awal. Bila jumlah ikan dalam kolam diperkirakan tinggal sedikit baru dilakukan pengeringan airnya.

Ikan mempunyai daya tahan yang baik selama diangkut apabila perutnya dalam keadaan kosong dan suhu air media relatif dingin. Karena itu apabila akan panen dan diangkut sebaiknya ikan tidak diberi makan minimal 1 hari. Pengangkutan menggunakan kantong plastik, dimana seper empat bagian berisi air dan tiga per empat bagian berisi oksigen murni yang diberi es balok ukuran 20 x 20 x 20 cm3 ( es balok berada dalam media air bersama benih ikan ). Kantong plastik dengan volume 20 L bisa diisi ikan ukuran 5 cm maksimal 1.500 ekor/kantong, dengan lama masa toleransi dalam kantong sekitar 10 jam.

C. Pembesaran di Tambak
Usaha pembesaran ikan nila di tambak dengan sistem monokultur, mempunyai sasaran produksi untuk pasar domestik maupun ekspor.

Untuk pembesaran nila di tambak, yang pertama dilakukan adalah tambak diperbaiki pematangnya, saluran air dan pintu-pintu airnya. Lumpur dasar tambak diangkat, selanjutnya tambak dikeringkan, sehingga semua hama ikan yang suka mengganggu bisa musnah. Pengapuran dilakukan dengan takaran 50 g/m2 dan pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak 250 g/m2. Kemudian tambak diisi air sampai ketinggian 70 cm, setelah tiga hari dilakukan pemupukan dengan urea dan TSP dengan takaran masing-masing 2,5 g/m2 dan 1,25 g/m2. Pada awal pengisian air diusahakan kadar garamnya sekitar 5 ppt dan selanjutnya bisa dinaikan selam masa pemeliharaan sampai 15 ppt.

Benih yang ditebar sebaiknya berukuran + 1,25 g ( panjang 3-5 cm ) dengan ukuran yang seragam dan sehat ditandai dengan warna cerah, gerakan yang gesit dan responsif terhadap pakan. Untuk target panen ukuran rata-rata 15 g/ekor (+ 1 bulan ), padat penebaran sebanyak 20 ekor/m2. Sedangkan untuk target panen ukuran 500 g/ekor (+ 6 bulan pemeliharaan), padat penebaran sebanyak 4 ekor/m2.

Selama masa pemeliharaan ini ikan diberi pakan tambahan berbentuk pelet sebanyak 3%-5% per hari dari biomassa, dan diberikan dengan frekuensi tiga kali sehari, pakan tersebut harus berkualitas dengan komposisi protein minimal 25% ( Lampiran 2 ).

Pada awal pemeliharaan, ketinggian air dipertahankan minimal 70 cm, dan bila masa pemeliharaan telah telah mencapai dua bulan ketinggian air dinaikan, sehingga menjelang pemeliharaan empat bulan ketinggian diusahakan mencapai 1,5 m.

Pemupukan ulang dengan pupuk kandang dilakukan dua bulan sekali dengan takaran 250 g/m2, sedangkan pemupukan ulang urea dan TSP dilakukan setiap minggu dengan takaran masing-masing 2,5 g/m2 dan 1,25 g/m2 selama masa pemeliharaan.

Dengan target produksi ukuran 500 g atau lebih per ekor terutama diperlukan untuk produksi fillet, maka masa pemeliharaan adalah sekitar enam bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara disusur dari ujung menggunakan jaring seser. Bila dirasakan populasi ikan dalam tambak sudah tinggal sedikit, baru air tambak dikeringkan. Diusahakan ikan hasil tangkapan harus dalam keadaan segar dan prima. Selain itu, untuk pasar ekspor komoditas nila ini diperlukan penanganan yang lebih hati-hati terutama sekali dari aspek higienis dan penampilan produk.

Untuk keperluan konsumsi lokal umumnya ikan dengan ukuran rata-rata 200 g/m2 sudah dapat dipasarkan dalam keadaan segar. Dalam proses penyimpanan, pengankutan dan pemasaran dapat menggunakan es sebagai media untuk mempertahankan kesegaran ikan.

Sekian postingan tentang Budidaya Ikan Nila Gift, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku Cara Budidaya Ikan Nila yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://shampankbie.blogspot.com

BUDIDAYA TERNAK BELUT

Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diperikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika). (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Belut)

Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat bernapas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenis-jenis yang tinggal di gua malahan buta.

Ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).

Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.

Belut merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat digemari banyak orang saat ini, dahulu di tahun 60-an masyarakat hanya mengenal belut sawah atau belut liar, sehingga sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi belut setiap hari. Saat ini sudah sangat banyak orang yang membudidayakan belut ini sehingga belut dengan mudah dapat dijumpai di pasar. Budidaya belut ternyata tidak sulit, dan tidak membutuhkan lahan yang luas, dengan media tong saja belut sudah dapat dibudidayakan dalam jumlah yang besar.

Budidaya belut lebih mudah daripada memelihara ikan, apakah itu sebagai ikan ternak ataupun hanya sekedar ikan peliharaan. Saat ini hanya masalah bibit saja yang menjadi kendala utama dalam budidaya belut, sulitnya mendapatkan bibit ini juga membatasi jumlah peternak belut saat ini. Bibit belut ini dapat diambil langsung di alam atau bisa juga dibeli di pembibitan belut. Namun pembibitan belut secara komersil saat ini sanagt sulit ditemukan, bahkan mungkin belum ada di daerah anda.

Lokasi ideal budidaya belut
Belut dapat dipelihara di semua jenis daerah, baik dataran tinggi maupun rendah, baik daerah dengan curah hujan tinggii maupun curah hujan rendah. Hal ini wajar saja karena padi bisa tumbuh di semua daerah, setiap ada sawah yang bisa ditumbuhi oleh padi maka daerah itu kemungkina besar dapat dijadikan sebagai lokasi budidaya belut. Begitu juga dengan kondisi air, syarat budidaya belut hanyalah terdapat air bersih dalam artian bersih dari pencemaran limbah pabrik, pestisida dan detergen. Suhu 25-31°C adalah suhu terbaik untuk membudidayakan belut. Kondisi air yang bersih ini terutama untku anak belut atau sering disebut dengan bibit, ukuran bibit yang baik antara 1 – 2 cm. ketika belut sudah tumbuh dewasa maka kondisi air tidak lagi menjadi masalah karena umumnya belut dewasa dapat hidup di air yang keruh (akibat lumpur).

Berikut ini bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya belut secara sederhana:

Wadah kedap air, seperti tong, plastik yang berupa wadah, bak semen kolam tanah yang dilapisi plastik dan sebagainya. Untuk ukuran itu bergantung pada jumlah / populasi belut yang akan anda budidayakan, minimal kedalaman bak / wadah 60 cm.
Tanah lumpur/ lumpur sawah.
Pelapah pisang
Jerami
Pupuk kandang (kuda, sapi, kerbau, dsb.)
Bambu
Air
Peralatan kerja seperti cangkul dll

Cara memulai budidaya belut
Isi bak atau wadah dengan lumpur setebal 10 cm selanjutnya letakkan jerami diatasnya setinggi 10 cm juga selanjutnya diatas tumpukan jerami isi dengan pelepah pohon pisang yang sudah dicincang (sebaiknya pelepah yang sudah layu) ini juga 10 cm, diatasnya isi dengan pupuk kandang juga 10 cm. Selanjutnya diatas pupuk kandang tersebut taburi lagi dengan lumpur kurang lebih 5 cm lagi. Isi air usahakan lapisan atas miring dan yang terendam air hanya 2/3 bagian saja bagian yang tidak terendam akan menjadi tempat belut bertelur.

Dalam budidaya belut ini kualitas air harus sangat diperhatikan apalagi di awal kita memasukkan bibit belut ke wadah budidaya, saat itu air yang digunakan harus benar-benar bersih, bahkan tidak dianjurkan menggunakan air PDAM yang mengandung kaporit. Sebaiknya untuk awal budidaya ini gunakan air sungai atau sawah yang bersih dari detergen dan pestisida. Kualitas air menjadi faktor utama keberhasilan dalam budidaya belut ini.

Sekian postingan tentang Budidaya Ternak Belut, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku Budidaya Belut yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://kesehatan-ternak.blogspot.com

PROSES PENGOLAHAN IKAN ASAP

Ikan bukanlah hal yang asing bagi kita khususnya masyarakat Indonesia karena hampir tiap hari kita bisa makan ikan segar, terlebih daerah saya yang terletak di Pulau Sabang, ikan segar sangat mudah didapat baik dengan cara memancing sendiri maupun membeli pada penjual atau langsung pada nelayan yang baru pulang dari laut.

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yang sudah busuk:
-  mata suram dan tenggelam;
-  sisik suram dan mudah lepas;
-  warna kulit suram dengan lendir tebal;
-  insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
-  dinding perut lembek;
-  warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yang masih segar:
-  daging kenyal;
-  mata jernih menonjol;
-  sisik kuat dan mengkilat;
-  sirip kuat;
-  warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
-  insang berwarna merah;
-  dinding perut kuat;
-  bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan

Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.

Ikan asap adalah hasil pengawetan ikan secara tradisional yang pengerjaannya merupakan gabungan dari penggaraman (perendaman dalam air garam) dan pengasapan sehingga memberikan rasa khas.

Berbagai cara penggasapan tergantung kepada faktor-faktor berikut :
a.    jenis ikan yang diasap;
b.    besar kecilnya ikan yang diasap.

BAHAN
1)    Ikan bandeng 6 kg
2)    Garam 1 kg
3)    Arang, potongan kayu, atau serbuk gergaji secukupnya

ALAT
1)    Lemari asap (tungku, drum)
2)    Pisau
3)    Baskom

CARA PEMBUATAN
1)    Siangi ikan, cuci, dan kelompokkan menurut ukuran;
2)    Masukkan garam ke dalam ½ liter air dan didihkan, kemudian dinginkan.
3)    Rendam ikan selama ± 15-20 menit, tiriskan, dan angin-anginkan sampai
permukaan kering;
4)    Ikat satu persatu kemudian :
a.  gantungkan dalam ruang pengasapan, dengan jarak masing-masing ± 1
cm atau;
b. gantung dengan ekor ke bawah dan kepala menghadap ke atas dengan menggunakan kaitan kawat, atau
c.  susun satu persatu di atas anyaman bambu, kemudian disusun dalam lemari pengasapan secara berlapis-lapis. Antara masing-masing lapisan diberi jarak kira-kira sama dengan rata-rata panjang ikan. Agar pengasapan merata ikan harus dibolak-balik.
 
5)    Siapkan bahan bakar berupa arang dan potong-potong kayu di bawah ruang pengasap, kemudian bakar;

 
6)    Bubuhkan ampas tebu atau serbuk gergaji sedikit demi sedikit sampai timbul asap :
•  Panas diatur pada suhu ± 700 ~ 800 C. selama 2-3 jam (harus dijaga agar panas merata dan ikan tidak sampai hangus);
•  Panas diatur pada suhu ± 300 ~ 400 C selama 4 jam terus menerus. Hasil pengasapan ditandai dengan bau harum yang khas dari ikan asap;7)    Keluarkan ikan asap dari lemari pengasapan lalu bungkus atau kemas dalam kantong plastik.

Ciri-ciri khas ikan asap yang baik adalah :
a.  rupa dan warna: produk harus licin, mengkilat, dan berwarna coklat emas muda;
b. bau dan rasa: produk memberikan bau atau aroma yang khas ikan asap (bau asap yang sedap dan merangsang selera);
c.  berair.

Dengan cara pengasapan pada suhu 700 ~ 800 C, ikan tahan lama disimpan sampai 1 bulan, dibandingkan dengan pengasapan pada suhu 200 ~ 300C (kurang dari 1 bulan) panas dibandingkan dengan pengasapan pada suhu 200 ~ 300C. (sampai 1 bulan).

Selain bandeng, ikan yang biasa diasap adalah ikan tembang, lemuru,
kembung, selar, tongkol, dan cakalang.

DAFTAR KEPUSTAKAAN :
1) Ikan asap. Jakarta : Dirjen Industri Kecil, Departemen Perindustrian, s.a.
2) Moeljanto. Pengasapan dan fermentasi. Jakarta : Penebar Swadaya, 1987.

Sekian postingan tentang Proses Pengolahan Ikan Asap, semoga menambah info bagi kita sehingga mampu mendorong timbulnya ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku terkait pengolahan ikan asap yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://shampankbie.blogspot.com

PROSES PEMBUATAN ABON IKAN

Masih terkait postingan sebelumnya dimana blog Terapan Teknologi Tepat Guna telah memposting Proses Pembuatan Abon Daging, maka kali ini akan saya coba posting yang serupa namun dengan bahan dasar ikan. Abon ikan banyak kita jumpai dijual dipasaran dengan beragam jenis ikan sebagai bahan dasar dan dengan harga yang bervariasi pula.

Abon ikan merupakan produk yang memadukan cara pengawetan ikan dengan perebusan atau pengukusan, penambahan bumbu – bumbu tertentu dan penggorengan. Produk ini mempunyai tekstur yang lembut rasa dan aroma yang khas, baon ikan dapat digunakan untuk lauk makan nasi =, teman makan roti maupun sebagai isi pada beberapa makanan kecil.

Umumnya abon ikan dibuat dari daging ikan cakalang, tongkol,  tuna, lele, patin dan ikan cucut, akan tetapi di dalam pembahasan ini kita menggunakan bahan daging IKAN PATIN (sumber artikel ini menggunakan jenis ikan patin, jadi kita ikuti saja agar tidak salah dalam penyampaian materinya) 

Pemilihan Ikan.
Ikan patin yang baik dibuat abon ikan patin adalah yang berusia +- 8 bulan keatas dengan berat lebih kurang 7 ons. Kondisi ini juga berlaku bila dalam pembuatan abon ikan ini Anda menggunakan ikan jenis lain.

Bumbu – bumbu
Untuk tiap 100 kg ikan patin (bisa juga daging ikan lainnya tergantung daerah Anda banyak tersedia ikan jenis apa) adalah sebagai berikut :
Garam 1,5 kg
Gula 15 kg
Ketumbar 0,3 kg
Bawang merah 2 kg
Bawang putih 1,6 kg
Minyak goreng 20 kg (boleh ditiadakan)
Asam 0,9 kg
Jahe 0,1 kg
Serai / kamijara secukupnya
Daun salam secukupnya
Laos 0,1 kg

Selain bumbu diatas, dalam pembuatan abon ikan kadang – kadang digunakan pula santan kelapa yang kental, tetapi abon tidak akan bertahan lama dan bila disimpan biasanya mudah menjadi tengik.

Langkah Pembuatan Abon Ikan Patin, dapat dijabarkan sebagai berikut :

Penyiangan
Ikan disiangi dengan dibuang isi dalam perut dan dipotong – potong melintang untuk memudahkan pengukusan, kemudian cuci sampai bersih

Pengukusan
Ikan dikukus sampai matang (untuk memudahkan pengambilan daging dan memisahkan dari tulang). selanjutnya Daging ikan dicabik cabik – cabik, kemudian ditumbuk hingga menjadi serpihan – serpihan yang halus

Pemberian Bumbu
Bumbu – bumbu dihaluskan lebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan daging yang telah berbentuk serpihan hingga merata

Penggorengan. 
Daging ikan yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan minyak atau tanpa minyak sampai diaduk – aduk supaya supaya tidak hangus. Apabila menggunakan minyak, daging ikan harus seluruhnya terendam agar diperoleh abon yang kering dan renyah. Penggorengan dihentikan ketika abon telah berwarna kuning kecoklatan
 
Pengepresan. 
Setelah diangkat dari wajan, abon dimasukkanke dalam alat pres dan ditekan – tekan sampai minyak nya habis keluar. Kemudian abon dikeluarkan dengan menggunakan garpu. Untuk menghasilkan aroma (bau) dan rasa yang lezat dapat ditambahkan bawang gireng pada abon yang telah matang

Pengemasan. 
Setelah dingin, abon dikemas di dalam kantung plastik atau kertas minyak. Peningkatan daya simpan akan diperoleh bila digunakan pembungkus hampa udara.

Potensi bisnis pembuatan abon ikan patin
Dengan harga ditingkat konsumen mencapai 25 ribu rupiah per ons-nya ditambah ongkos produksi yang tidak begitu besar membuat usaha pembuatan abon ikan patin bisa menjadi alternatif bisnis bagi kita semua.

Sekian postingan tentang Proses Pembuatan Abon Ikan semoga bermanfaat dan membuka wawasan kita bagi yang ingin berwirausaha mandiri. 

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku Membuat Abon Ikan yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://shampankbie.blogspot.com

Tes Paragraf

Judul widget rightbar

Popular Post

Template Oleh trikmudahseo