Selamat membaca
September 2013
semoga bermanfaat

judul widget leftbar

Label

Template Information

Random

Diberdayakan oleh Blogger.

assalamu'alaikum, Peluang Bisnis Online Yang Terbukti

infopaytren.com

Cara Memelihara anak ikan


Cara Memelihara Larva dan Benih Ikan
Larva adalah anak hewan avertebrata yang masih harus mengalami modifikasi menjadi lebih besar atau lebih kecil untuk mencapai bentuk dewasa. Menurut Lagler (1956), larva adalah organisme yang masih berbentuk primitif atau belum mempunyai organ tubuh lengkap seperti induknya untuk menjadi bentuk definitif yaitu metamorfosa.


Perkembangan stadia larva meliputi stadia pro-larva dan stadia pasca larva. Stadia pro-larva merupakan tahap larva yang masih memiliki kuning telur, sedangkan stadia pasca larva merupakan tahaplarva yang telah habis kuning telurnya dan masa penyempurnaan organ-organ  tubuh yang ada. Akhir stadia ini ditandai dengan bentuk larva yang sama dengan induknya yang biasa disebut dengan juvenil atau benih ikan. Larva ikan yang baru menetas memiliki kuning telur. Larva tersebut mengambil makanan dari kuning telur. Kuning telur akan habis setelah larva berumur 3 hari. Setelah kuning telur habis, larva mengambil makanan dari luar atau lingkungan hidupnya.

Larva ikan yang dibudidayakan harus dilakukan pemeliharaan untuk mencapai stadia benih. Wadah yang dapat digunkan untuk melakukan pemeliharaan larva ini bermacam-macam. Wadah pemeliharaan larva ini antara lain dapat berupa bak atau kolam. Pada pemeliharaan di bak yang perlu diperhatikan adalah sanitasi wadah sebelum digunakan untuk pemeliharaan dengan cara wadah direndam menggunakan larutan Methilen Blue 100 ppm selama 24 jam, kemudian dikuras dan diisi air bersih. Sedangkan wadah yang menggunakan kolam, sebelum digunakan harus disiapkan terlebih dahulu.

ikan nila segar
Persiapan kolam pemeliharaan larva/pendederan meliputi perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan pipa pemasukan dan pengeluaran, pemupukan dan pengapuran. Perbaikan pematang bertujuan untuk mencegah kebocoran kolam. Kebocoran kolam dapat diakibatkan oleh binatang air seperti belut, ular, kepiting dan lain-lain. Pematang yang bocor mengakibatkan air kolam tidak stabil dan benih ikan lolos keluar kolam. Perbaikan pematang yang bocor dilakukan dengan menyumbat bagian yang bocor menggunakan tanah atau ijuk. Pengolahan dasar olam dilakukan dengan mencangkul dasar kolam.

Tujuan mengolah dasar kolam adalah untuk menguapkan gas beracun yang terdapat di dasar kolam. Tanah yang baru dicangkul diratakan. Setelah dasar kolam rata, lalu dibuat saluran ditengah kolam. Saluran ini disebut kemalir. Kemalir berfungsi untuk memudahkan pemanenan dan sebagai tempat berlindung benih ikan pada siang hari dan jika ada predator (pemangsa).  Kemalir dibuat mulai dari pipa pemasukan air sampai pipa pengeluaran air. Kemalir dibuat dengan ukuran lebar 0,5 meter dan kedalaman 0,3 meter. Pipa pemasukan dan pengeluaran air dilengkapi saringan.

Fungsi saringan pada pipa pemasukanan adalah untuk menghindari masuknya ikan liar atau sampah, sedangkan fungsi saringan pada pipa pengeluaran adalah untuk menghindari lolosnya benih ikan keluar kolam. Setelah melakukan pengolahan dasar kolam dan perbaikan pematang, dilakukan pengapuran. kemudian Pengapuran bertujuan untuk membasmi bibit penyakit dan meningkatkan kadar pH tanah. Kapur di tebar merata di dasar kolam. Dosis kapur yang di tebar adalah 10 – 50 gr/m2 . Untuk kolam baru diperlukan 50 – 150 kg kapur/m2 Kapur ditebarkan pada dasar kolam lalu dicampur dengan lapisan lumpur paling atas sedalam 5 cm .

Seminggu kemudian lakukan emupukan dengan 50 – 100 kg pupuk kandang/100 m2, TSP 0,25 kg/100 m2, dan urea 0,25 kg/100 m2. Semprot kolam dengan menggunakan pestisida golongan organophosphat seperti Sumithion, Argothion, dan Diazinon dengan konsentrasi 3 – 4 ppm. Kolam sudah dapat diairi 5 – 7 hari setelah semua rangkaian kegiatan tersebut diatas dilakukan. Kolam yang telah di pupuk dan dikapur segera ditutup pipa pengeluaran air. Selanjutnya pipa pemasukan air di buka. Setelah ketinggian air 20 – 30 cm, tutup pipa pemasukan air. Biarkan kolam selama 5 – 7 hari. Hari ke – 8 benih ikan dapat di tebar ke kolam untuk didederkan.




Cara menanam Gandum

EKNIK BUDIDAYA GANDUM

Pendahuluan

Di Indonesia tanaman gandum hanya terbatas ditanam di dataran tinggi dan pegunungan, pada areal yang tidak begitu luas. Bercocok tanam tanaman gandum masih dilakukan dengan cara yang sederhana seperti untuk padi gogo.
Di daerah iklim sedang, gandum ditanam pada musim dingin (winter) dan musim semi (spring). Gandum yang ditanam di Indonesia adalah dari jenis gandum musim semi yang diintroduksi dari Jepang. Filipina dan Meksiko.

Gandum musim dingin umumnya termasuk golongan tanaman berhari panjang (long day plant), yang tidak mungkin dapat berproduksi di daerah tropis.


Tahapan Budidaya Gandum

1. Benih

2. Pengolahan Tanah

3. Pemupukan

4. Penyiangan

5. Perlindungan HPT

6. Suplai Air

7. Panen

8. Perlakuan Pascapanen




1. Benih GandumBenih gandum yang baik :

(1) berasal dari malai yang matang pada batang utama,

(2) mempunyai bentuk dan warna yang seragam,

(3) bebas dari hama dan penyakit, dan

(4) mempunyai bobot yang tinggi dan seragam.


• Benih gandum mempunyai masa dormansi yang tidak terlalu lama antara 0 - 4 bulan.

• Sebelum ditebar seyogyanya benih direndam beberapa menit dalam air.

• Kotoran atau biji yang telah rusak, karena beratnya lebih ringan akan terapung. Benih yang telah bersih itu kemudian diuji daya tumbuhnya.



Syarat benih gandum bersertifikat :

(1) kemurnian benih mini-mal 98 %,

(2) campuran benih varietas lain maksimal 0,2 %,

(3) biji gulma maksimal 0,1 %,

(4) kotoran maksimal 2 %,

(5) daya tumbuh minimal 80 %

(6) kadar air mak-simal 13 %




Sebelum benih ditanam, sebaiknya diberi perlakuan benih terlebih dahulu, untuk mencegah kerusakan dan serangan hama-penyakit, baik yang berasal dari dalam tanah atau dari benih itu sendiri.

Fungisida yang dapat digunakan antara lain Ceresan.


Banyaknya benih per lubang tergantung dari daya tumbuh benih. Benih yang berdaya tumbuh 95 % cukup dua butir per lubang.

Untuk jarak tanam 20 x 10 cm diperlukan 30 kg benih/ha.

Benih yang berdaya tumbuh kurang dari 95 persen sebaiknya lebih dari dua butir per lubang atau 35 kg benih/ha.

Kelembaban tanah selama perkecambahan dipertahankan pada RH tanah mendekati kapasitas lapang.


2. Pengolahan Tanah

• Pengolahan tanah untuk tanaman gandum hampir sama dengan pengolahan tanah untuk padi gogo dan palawija lainnya (jagung, sorgum, kedele), yaitu antara lain agar tanah mempunyai aerasi yang baik.

• Jika tanah itu sebelumnya bera, pengolahan tanah dilakukan dua kali.

• Pencangkulan/pembajakan pertama yaitu untuk menggemburkan tanah dan membasmi gulma.

• Pengolahan kedua dilakukan seminggu kemudian, untuk lebih menggemburkan tanah, meratakan dan memberantas gulma yang tumbuh kemudian.

• Di samping itu dapat sekaligus membenamkan pupuk organik bagi tanah yang memerlukannya.

• Biarkan tanah garapan selama 7 - 10 hari, untuk memberikan kesempatan agar bahan organik yang dibenamkan mulai melapuk.

• Jika tidak turun hujan, perlu ada suplai air untuk mempermudah benih berkecambah.

• Jika sebelumnya ada tanaman lain, maka dapat dipertimbangkan pengolahan tanah secara minim (minimum tillage).

• Jarak tanam bermacam-macam, ukurannya tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan varietas (varietas yang kanopinya lebar, memerlukan jarak tanam lebih besar daripada yang kanopinya lebih kecil).

• Jarak tanam pada tanah yang subur bisa lebih dipersempit, demikian pula jarak tanam pada musim kemarau lebih sempit dari pada musim hujan.

• Ukurannya 20 x 10 cm, 25 x 10 cm, 25 x 5 cm atau 30 x 10 cm.

• Jarak tanam sedang diteliti : jarak tanam larikan, dengan jarak antar larikan 30 cm.



3. Pemupukan

• Pemberian pupuk dasar dan pupuk pertama dapat dilakukan sebelum tanam atau pada waktu tanam.

• Biasanya yang dipakai sebagai pupuk pertama adalah pupuk anorganik : P2O5 dan K2O dan sebagian pupuk N.

• Pemupukan N sebaiknya dilakukan dalam 2 - 3 kali.
• Pemupukan yang efektif ditentukan oleh dosis, waktu,cara dan jenis pupuk (N, P dan K dapat diberikan dalam bentuk pupuk tunggal atau pupuk majemuk).

• Cara pemupukan dibenamkan ke dalam tanah atau diaduk merata dengan tanah.

• Dosis pemupukan ditentukan oleh jumlah hara tersebut yang tersedia dalam tanah. Biasanya digunakan 20 ton pupuk organik/ha (apabila sebelumnya tidak dilakukan pemupukan pupuk organik untuk penanaman sayuran gunung), 120 kg N/ha, 45-90 kg/ha, P2O5 dan 30-60 kg K2O /ha.

• Pemupukan P dan K diberikan pada larikan di antara barisan benih atau dalam lubang di samping kiri dan kanan benih.

• Sepertiga bagian N diberikan bersama dengan P dan K (dalam bentuk pupuk majemuk NPK), pada waktu tanam di mana kecambah muncul di atas tanah 4-5 hari setelah tanam.

• N yang dipergunakan saat ini adalah untuk merangsang perakaran dan pertumbuhan vegetatif. Sepertiga bagian lagi N diberikan pada saat bertunas, sekitar 25-30 hari setelah tanam, untuk merangsang pertunasan yang dapat menjadi tunas produktif.

• Dengan pengaturan jarak tanam, jumlah tunas per rumpun diusahakan jangan terlalu banyak, sekira 10-20 tunas produktif.

• Sepertiga bagian dosis N sisanya diberikan ketika tanaman membentuk primordia bunga, untuk mendorong pembentukan malai, butir gandum dan peningkatan kadar protein gandum yang dapat membentuk gluten (diperlukan untuk membuat roti yangbaik).

• Pemupukan N susulan diberikan dengan cara digarit  dalam larikan atau pada lubang di antara tanaman.


4. Penyiangan

• Gulma merupakan masalah yang penting bagi tanaman gandum dan tanaman mesofit lainnya, bersaing dengan tanaman gandum dalam hal penyerapan air, cahaya dan unsur hara, dapat juga merupakan tumbuh-tumbuhan inang bagi berkembangnya hama dan penyakit.

• Jenis gulma yang banyak terdapat di pertanaman gandum di Lembang dan Pacet (Pangalengan) : Oxalis coinculata, Centela asiatica, Imperata cylindrica, Mimosa invisa, Paspalum notatum, Sida rhombifolia, Ricinus communis, Ageratum conyzoides, Euphorbia esula, Agropyron repens, Amaranthus retroflexus, dan Polygonum convolvulus.
• Gulma jenis berdaun lebar dapat diberantas dengan herbisida 2,4 D dan MEPA, jenis berdaun sempit dengan Dalapon, Diallate dan Barban.

• Pemberantasan secara kultur teknik dapat dilakukan dengan sistem tanaman sela, menanam jenis leguminosa di antara barisan tanaman gandum.

• Penyiangan dapat dilakukan 2-3 kali tergantung banyaknya populasi gulma.

• Penyiangan pertama dilakukan setelah tanaman gandum berumur satu bulan. Pada saat ini, perakaran gandum sudak cukup kuat apabila terjadi kerusakan akar pada saat penyiangan dan populasi gulma sudah cukup tinggi.
• Penyiangan kedua dilakukan sekira tiga minggu kemudian, penyiangan selanjutnya tergantung banyaknya dan tingginya populasi gulma.

• Sampai sekarang, petani penghasil tanaman pangan di Indonesia, masih belum menggunakan herbisida untuk memberantas gulma, umumnya penyiangan dilakukan dengan tangan saja (handweeding).


5. Perlindungan Hama/penyakit

• Pencegahan hama dan penyakit di lapangan paling baikdengan menanam varietas gandum yang mempunyaiketahanan (resistensi) horizontal, jika terjadi seranganhama atau penyakit.

• Penyemprotan dengan insektisida/fungisida merupakancara yang paling praktis. Insektisida dapat bersifat racunperut, kontak, sistemik dan fumigan (gas).
• Racun perut efektif untuk membe-rantas serangga atauulat pemakan organ tanaman di bagian atas, misalnyaulat batang, ulat daun dan walangsangit.

• Contoh insektisida tersebut ialah Phosvel danAgrothion.
• Pestisida kontak sangat baik untuk serangga yangkurang lincah, misalnya tungau, kepik hijau, kumbang,kutu daun dan batang. Contoh insektisidanya yaituSevin, Meptox dan lainnya.

• Pestisida sistemik adalah racun yang dapat masuk kedalam jaringan tanaman. sangat baik untuk seranggapengisap cairan tanaman, misalnya hama penggerek,wereng, kepinding tanah.
• Contohnya antara lain Diazinon, Phosphamidon,Fenitrothion, Gama BHC 6G, Agrocida, Sandoz 5G, Sevidal 8-8G.
• Konsentrasi yang berupa cairan dosis umum adalah 2cc/L, dengan pemakaian cairan tidak lebih dari 1000L/ha dalam sekali pemakaian, sedangkan yang berupagranula tidak melebibi 50 kg/ha.

• Fumigan misalnya Nogos meracuni pernafasanserangga.

• Pemberantasan hama dan penyakit dengan cara kulturteknis sering dilakukan petani secara tidak sengaja, yaitudengan mengolah tanah, sistem rotasi tanaman danpenyiangan gulma, serta menanam varietas yang tahanterhadap hama dan penyakit utama.

• Pemakaian pestisida yang efektif harus memperhatikanharga pestisida yang relatif mahal dan kondisi cuacapada waktu pemakaian.
• Fungisida yang banyak digunakan yaitu Dithane M45. Bakterisida belum banyak dikenal oleh petani diIndonesia.

• Pencegahan hama dan penyakit dilakukan denganpenyemprotan insektisida dan fungisida seminggu sekalidengan pemakaian yang bergiliran.
• Untuk mencegah serangan nematoda yang terdapatdalam tanah (terutama pada waktu musim hujan),terlebih dahulu tanah diberi perlakuan dengan Furadan3G, dengan dosis 25-30 kg/ha.

• Pada tanah yang populasinya tinggi pemberian Furadandapat diberikan 2-3 kali selama masa pertumbuhangandum, yaitu pada waktu tanam, masa bertunas danmasa reproduktif.

• Cara pemberiannya dengan disebar di atas permukaantanah atau dicampur bersama pupuk.


6. Suplai Air

• Air diperlukan dari sejak fase perkecambahan sampaifase matang susu, dengan jumlah dan distribusi yangmerata.
• Pada fase masak kuning sampai panen, tidak diperlukantambahan air, bahkan cuaca cerah dan panas dapamempercepat pematangan.
• Kebutuhan air nyata (actual water requirement) untukgandum berada di atas kebutuhan untuk jagung dansorgum, tetapi di bawah kebutuhan untuk padi.
• Menurut hasil percobaan selama tiga tahun di AkronColorado (Bear, 1959), kebutuhan air nyata untukjagung, 0,2576 m3 untuk setiap produksi bahan kering.
• Apabila ini dijadikan standar, maka kebutuhan untukgandum 140 persen, padi 190 persen dan sorgum 90persen.
• Kebutuhan air bagi tanaman adalah petunjuk untukmenentukan jumlah air yang diperlukan selamapertumbuhan, yaitu untuk pembentukan jaringantanaman selama fase vegetatif, transpirasi dan evaporasi.
• Jumlah air yang diperlukan oleh tanaman yang sebenar-nya (nyata) diketahui dari hasil percobaan.

• Jumlah air yang diperlukan tanaman dengan perkiraan/perhitungan dari teori dan data yang ada bervariasitergantung jenis tanaman, tanah dan iklim.
• Menurut Schlehuber dan Tucker (1967), percobaan diKansas menyatakan bahwa kebutuhan air relatif untukgandum sekitar 330-392 mm, barley 333-366 mm,jagung 602-691 mm, alfalfa 732-927 mm dan padi 700-900 mm.

• Ternyata gandum dan barley merupakan tanaman yangpaling sedikit memerlukan air secara relatif.


7. Panen


• Apabila 80 % dari rumpun telah bermalai, jerami,batang dan daun mengering dan menguning.
• Jika 20 % dari bagian malai telah matang penuh, dimana butir gandum telah cukup keras apabila dipijittangan, maka gandum sudah waktunya untuk dipanen.

• Saat panen sangat ditentukan oleh tingkat pematangandan cuaca. Gandum yang terlalu matang cenderunguntuk rebah dan rontok.

• Curah hujan, kelembaban dan suhu udara terlalu dinginatau panas sering menghambat dan menurunkan hasilpanen.

• Tingkat pematangan menentukan hasil gandum.

• Dalam periode 14 tahun, di Nebraska menurutSchlehuber dan Tucker (1967) : gandum yang dipanenpada kadar air 50,1 % (matang susu) hasilnya sekitar976,5 kg/ha, pada kadar air 43,1 % (matang kuning)1242 kg/ha dan pada kadar air 25,2 % (matang penuh)sebanyak 1381,5 kg/ha, dengan kadar protein gandummasing-masing 12,4 %, 12,8 % dan 13,1 %.
• Panen gandum yang ditangguhkan melebihi dari satuminggu akan menurunkan bobot butir gandum. Untukmenguji tingkat kekeringan malai, di lapangandilakukan dengan jari tangan. Apabila butir-butirgandum lepas ketika digosok dengan tangan dan porosmalainya mudah patah, maka kadar air gandum cukupuntuk dipanen.

• Komponen produksi gandum sama dengan padi yaitujumlah malai per satuan luas tanah, jumlah butir isi permalai dan bobot rata-rata butir gandum.
• Panen di Amerika dan negara lainnya dilakukan denganmempergunakan mesin ”combine", di Indonesia padaumumnya dilakukan dengan ani-ani atau sabit.

• Batang gandum dipotong sekira 30 cm dari ujung malai,agar malai gandum mudah diikat dan dirontokkandengan diirik, atau diinjak-injak dengan kaki, ataudipukulkan pada kisi-kisi kawat.

• Malai gandum yang baru dipanen, perlu dikeringkandahulu, dijemur di bawah panas matahari sampai malaimudah dirontokkan (dijemur 1-2 hari berturut-turut).


• Butir gandum yang telah dirontokkan perlu dikeringkanlagi, sampai kadar air paling besar 14 %, tergantung darikeperluannya.
• Gandum yang disimpan di tempat lembab dan dalamruangan yang panas, kwalitasnya akan cepat menurun.



8. Perlakuan pascapanen

• Butir gandum yang digiling di pabrik harus memenuhipengujian mutu gandum yang meliputi beberapakarateristik.
• Pengujian-pengujian :

• Pengujian-pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

(1) uji berat merupakan pengukuran berat per unitvolume butir gandum. Hasil uji berat yang rendahmenyebabkan kualitas butir dan tepung yang rendah,syarat minimum adalah 73 kg per hektoliter.

(2) Uji kotoran, yaitu pemisahan butir-butir gandum daribenda-benda asing, biji gandum yang berkerut danyang pecah (broken wheatng pecah (broken wheat). Benda tersebut terbawasewaktu proses panen, perontokkan danpenyimpanan. Syarat maksimum adalah 0,1-0,5 %
(3) Uji kadar air butir gandum syarat maksimum 12,5%, baik untuk gandum keras maupun gandum lunak.Gandum yang disimpan pada kadar air yang tinggi akancepat berkecambah dan mudah terserang jamur,menyebabkan naiknya kadar maltose dalam bijigandum, yang menjadikan rendahnya tepung.
Kadar maltose yang terlalu tinggi (lebih dari satupersen) akan menyebabkan sifat gluten yanglembek.

Sebaliknya kadar air yang terlalu rendah memberikankerusakan fisik butir gandum yang tinggi padawaktu digiling sehingga mengurangi berat.

(4) Uji kemurnian butir dari campuran tanaman lainminimal 99,6 %.
(5) Uji (bobot) dari 1000 butir. Dikehendaki bobot 1000butir sekitar 28-40 gram.
(6) Uji keseragaman ukuran dan bentuk biji gandum.
(7) Uji kadar serat dan kadar abu. Persyaratannya adalahserat 2-2,7 %, dan abu 1,4-2 %.
(8) Uji Rendemen tepung sekira 85 %.
(9) Uji kadar protein butir gandum syaratnya adalah 6-20 %.

(10) Menghasilkan tepung dengan daya isap terhadap air52-60 %, merupakan karateristik yang sangatpenting bagi para konsumen tepung terigu.

• Penyakit dan hama gudang yang menyerang padaumumnya adalah cendawan dan insekta.

• Serangan cendawan selama pertumbuhan di lapangan(Alternaria, Fusarium dan Helminthosporium) yangberasal atau terbawa biji, tidak akan terbawa digudang penyimpanan yang suhu udaranya sangatrendah.

• Faktor suhu udara, kelembaban dan lamanyapenyimpanan sangat menentukan serangan cendawandi gudang.
• Kadar air gandum 13 % (maksimal) menentukanberapa lama gandum tahan disimpan dengan aman,karena semakin lama gandum disimpan kadar airnyaakan bertambah.
• Pada suhu 5 – 10 °C pertumbuhan cendawan sangatlambat, sedangkan pada suhu 26,7 - 32,2 °Cpertumbuhannya sangat cepat.
• Gandum yang disimpan hanya beberapa minggusebelum digiling dapat disimpan pada kadar air yangagak tinggi (lebih dari 13 %), dengan suhupenyimpanan yang agak tinggi pula daripada suhupenyimpanan untuk berbulan-bulan lamanya.
• Serangan hama gudang pada umumnya menentukantingkat kualitas dan nilai gizi gandum yang disimpan.

Beberapa hama utama yang sangat merugikan yaitu:
• Sithopilus oryzae, S. granarium,

• Rhizopertha,

• Orizaphylus surinaemensis,

• Tenebroides mau-ritanicus,

• Tribolium confusum, T. castaneum,

• Cryptolestes pusillus C. perrugineus,

• Trogoderma granarium,

• Sitotroga cerealella.

• Udara gudang yang sejuk, biji gandum yang keringdan bebas dari tepung gandum atau biji yang rusakmerupakan kondisi yang tidak cocok untukberkembangnya hama gudang.

• Kelembaban gudang di bawah 15 % dapat menekanpenyerangan hama (kutu-kutu biji gandum).

• Pencegahan butir gandum yang disebabkan oleh hamaatau kerusakan fisik di gudang, dapat diatasi apabiladiperhitungkan pengelolaan, kebersihan danpencegahan secara kimiawi.




Daftar Pustaka

Anonimous. 1976. Potensi Daerah Produksi Gandum di Jawa (LaporanSurvai). Direktorat Bina Produksi Dirjen. Pertanian dengan Fak. PertanianUnpad.

Balasubramaniyam, P and SP Palamiappan. 2002. Principles and Practices ofAgronomy. Agrobios. Jodhpur.

Bear, F.E. 1959. Soils and Fertilizers. John Willey & Sons Inc. New York.

Briggle, L.W. 1967. Morphology of The Wheat Plant. Wheat and Wheat

Improvement. Edited by Quisenberry and L.P Reitz. American Society ofAgronomy, Inc Publisher, Ma-dison, Wisconsin USA.

Bulog dan Bogasari. 1976. Peranan Pengolahan dan Pemasaran Tepung

Terigu dalam Menunjang Pengembangan Gandum di Indonesia.

Proceeding Seminar Gandum. Dept. Pertanian Tan Pangan Jakarta.

De Geus. 1967. Fertilizer Guides for Tropical and Subtropical Farming.Centre d'Etude de L'Azote Zurich.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan Direktorat Serealia. 2004.Petunjuk Praktis Bertanam Gandum.Evans, E.F and R.L. Donahue. 1957. Exploring Agriculture. Pren-tice Hall.

Engliwood Cliffs, New Jersey.

Finney, K.F and W.T. Yamazaki. 1967. Quality of Hard, Soft and Durum

Wheats. Wheat and Wheat Improvement. Edited bv Quisenberry & L.P.

Reitz. American Society of Ag-ronomy, Inc. Publisher, Madison,Wisconsin, USA.

Gilles, K.A and L.D. Sibbit. 1974. Quality. Wheat Production and Utilization.

Edited by G.E. Inglett. The AVI Publishing Company, Inc.

Haas, H.J, J.F. Power and G.A. Reichman. 1976. Effect of Crop', and

Fertilizer on Soil Nitrogen, Carbon and Water Content and on

Succeeding Wheat Yields and Quality. Agricultural Research ServiceUSDA. March 1.

Heyne, K. 1950. De Nutige Planten van Indonesia. N.V. Uit-geverrij van

Hoeve s'Gravenhage Bandung.

Inglett, G.E. 1974. Wheat in Perspective. Wheat Production and Utilization.

Edited by G.E. Inglett. The AVI Publishing Co. Inc.

Kik M.C cit D.H Grist, 1959. Rice Longmans, Green and Co Ltd London.

Lamb, C.A. 1967. Physiology. Wheat and Wheat Improvement. Edited by

Quisenberry & L.P. Reitz. American Society of Agronomy, Inc,

Publisher, Madison, Wisconsin, U.S.A.

Miller, D.L. 1974. Industrial Uses of Wheat and Flour. Wheat Production and

Utilization Edited by G.E. Inglett. The AVI Publishing Company, Inc.

Nurmala, Tati. 1974. Pengamatan Beberapa Sifat Agronomi dan 29 Varietas

Gandum (Triticum spp) ditanam di Kebun Percobaan Mar-gahayu-

Lembang (Tesis). Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

Nurmala, Tati. 1978. Pengujian Sembilan Varietas Gandum (Triticum spp)

pada Musim Kemarau di Tanah Andosol Lembang. Kerjasama Fakultas

Pertanian Universitas Padjadjaran dengan Lembaga Pusat Penelitian

Pertanian (LP3) Bogor.

Nurmala, Tati. 1980. Budidaya Tanaman Gandum. PT. Karya Nusantara.

Jakarta.

Nurmala, Tati. 2006. Paket Teknologi Budidaya Gandum (Triticum spp)

Berdasarkan Agroekologis dan Pengembangannya. Makalah pada

pertemuan Evaluasi Kegiatan 2005 dan Rencana Produksi Serealia 2006.

Direktorat Serealia.

Pearson, L.C. 1966. Principle of Agronomy. Reinhold Publish-ing

Corporation, New York.

Reitz, L.P. 1967. World Distribution and Importance of Wheat. Wheat and

Wheat Improvement. Edited by Quisenberry & L.P. Reitz. Am. Soc. of

Agron, Inc. Publisher, Madison, Wisconsin U.S.A.

Rusli Hakim. 1974. Preliminary Observation on 23 Wheat Varie-ties from the

Philippines. Ministry of Agriculture, Central Res nst-for Agric. Bogor.

Satari, G. Sjamsudin dan T. Nurmala. 1976. Prospek Tanaman Gandum di

Indonesia. Penelaahan dari Aspek Agronomi. Proceeding Seminar

Gandum Dept. Pertanian Tan. Pangan Jakarta.

Schmidt, J.W. 1974. Breeding and Genetics. Wheat Production and

Utilization. Edited by G.E. Inglett. The AVI Publishing Company, Inc.

Schlehuber and B.B. Tucker. 1967. Culture of Wheat. Wheat and Wheat

Improvement. Edited by Quisenberry & L.P. Reitz. American Society of

Agronomy, Inc. Publisher, Ma-dison, Wisconsin, U.S.A.

Saunders, R.M, H.G. Walker Jr, G.O. Kohler. 1974. Feed Uses of Wheat and

Its Product. Wheat Production and Util-ization. Edited by G.E. Inglett.

The AVI Publishing Com-pany, Inc.















































































Cara Menanam Ganja

Cara Menanam Ganja 

Tumbuh tanaman ganja sehat dapat mudah, dan juga bisa sulit. Ada sejumlah faktor penting untuk mempertimbangkan dan memantau ketika tumbuh ganja dalam ruangan Anda.

Pada halaman ini, kami telah berusaha untuk menyediakan cara-cara untuk menjaga agar tanaman ganja yang anda tanam di ruangananda dapat tumbuh dengan baik

Berikut 10 Tips untuk menanam ganja dalam ruangan yang akan sangat membantu untuk para pemula. Di asumsikan bahwa tanaman anda telah mencapai tahap pertumbuhan vegetatif

JANGAN Beritahu Teman. (tetap Diam)
Anda akan sangat bangga dengan prestasi Anda saat Anda berhasil memanen ganja anda. namun JAGA RAHASIA ANDA. jangan sampai ada orang lain yang tahu walaupun kepada pacar anda, agar anda tidak di laporkan ke pihak berwajib, supaya anda dapat menikmatinya selamanya (sustanbility).

Jaga  kebersihan
Ini berarti Anda hatus menjaga kebersihan ruangan anda,perkakas anda, lantai Anda, dinding Anda, semuanya bahkan diri anda sendiri. pastikan tidak ada serangga atau bibit penyakit yang dapat merusak tanaman anda. Cuci tangan anda sebelum merawat tanaman anda

Gunakan benih bermutu tinggi
Hasil panen Anda adalah 90% bergantung pada kualitas benih. Bersiaplah untuk kecewa menggunakan benih yang buruk. Maka carilah bibit yang mempunyai kualitas unggul.

Jaga Kualitas Tanah
Jaga kualitas tanah dalam pot. PH harus seimbang sekitar 6,5 untuk tanaman ganja yang paling baik.

JANGAN siram berlebihan (kesalahan paling umum)
Terlalu banyak air  bisa membunuh tanaman ganja yang masih muda. Setelah perkecambahan, mungkinkan tanah dapat menyerap dan mendrainase air dengan baik. Siram tanaman jika tanah sudah mulai kering.

Jangan terlalu banyak memberikan pupuk ( kesalahan paling umum ke 2)
Atur penggunaan pupuk agar sesuai dengan kebutuhan supaya tanaman ganja dapat tumbuh secara maksimal. gunakan pupuk tanah dan pupuk daun secukupnya.

Siapkan tempat (ruangan ) dan kondisi yang sempurna
Suhu, kelembaban, sirkulasi udara dan intensitas cahaya. sayangilah tanaman anda seperti anda merawat kucing kesayangan anda, kalau perlu mainkan musik yang halus untuk tanaman anda, karena gelombang frequensi suara tertentu dapat membuat tanaman tumbuh lebih baik

Jauhkan dari tempat tong sampah, toilet, dan barang-barang kotor lainnya.
Jauhkan tanaman anda dari hal-hal itu, karena hal-hal itu bersifat kotor, sehingga dapat berpotensi menyebarkan penyakit atau mengundang hama bagi tanaman anda.

JANGAN Panen Terlalu Dini
Bersabarlah, tunggulah hingga tanaman ganja anda tumbuh sempurna, dan memiliki daun yang lebar serta 50% bunganya berubah menjadi coklat. Panen lah ganja yang akan langsung anda konsumsi.




Cara Menanam Durian Montong

 

PENDAHULUAN
Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Cara bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang untuk menuju sukses.
 

SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7.



PEMBIBITAN
Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru


PERSIAPAN LAHAN
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.

JARAK TANAM

Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m

TANAMAN PELINDUNG
Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung,misal
 lamtoro,turi,gamal,sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.

LUBANG TANAM
Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.

PENANAMAN

Penanaman yang ideal pada awal musim hujan. Gali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai 
tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organikSUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botolSUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap pohon atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon.

PENGAIRAN
Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman 
berproduksi. Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman paling baik pagi hari.

PEMANGKASAN
Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena 
sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.

PEMUPUKAN
Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :

Umur (hari)
Pukan (kg/ph)
NPK (kg/ph)
Frekwensi per-tahun
1 - 3
30 - 50
0,5 - 1,0
3 - 4
4 - 6
75 - 150
1,5 - 2,5
2 - 3
15 - 10
200 - 300
3,0 - 5,0
1 - 2

Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang kadar N tinggi. Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.

Siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION (diatas 3 thn) dengan cara sesuai di atas . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.

PEMBUAHAN DI LUAR MUSIM
Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 
sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutupHORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman. Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun, sehingga perlu disiram POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon).

PENYERBUKAN
Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.

PERAWATAN BUAH
Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 
kg/pohon) ditambah POWER NUTRION(1 botol untuk 30-50 pohon).

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
1. Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.)
Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau disemprotkan.

2. Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis )
Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA +AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, Gunakan perangkap Natural METILAT.


3. Kutu Putih ( Pseudococus sp.) 
Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. SemprotkanPESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

4. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.)
Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atauPENTANA + AERO 810 secara bergantian.

5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan 
akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA.

6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.)
Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan.

7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang 
akhirnya berlubang. Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.

8. Penyakit Jamur Upas (pink disease)
Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO +POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga

9.Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus)
Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan.

10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.)

Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PEMANENAN
Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.



sumber ; http://daccanz.blogspot.com

Cara Menanam Delima




Buah delima adalah buah yang memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal pengobatan penyakit. Sehingga buah ini juga memiliki itngkat permintaan yang cukup tinggi. Nah jika anda ingin menanm buah delima. Tak usah bingung-bingun dalam memikirkan caranya. Berikut adalah cara menanam buah delima yang baik

Pohon delima yang ditumbuhkan dari benih bervariasi, karenanya dianjurkan perbanyakan dengan klon melalui setek batarig berkayu keras atau cangkokan; cara terakhirlah yang umum dilakukan di Asia Tenggara. Cangkokan dapat dipisahkan setelah 3-4 bulan, jika sudah berakar cukup baik; tanaman cangkokan dapat berbuah Iebih cepat; cangkokan itu seringkali dijual ketika sedang berbunga. Untuk kebun delima di India, jarak tanam yang dianjurkan adalah 5 m x 2 m sampai 5 m x 5 m. Pucuk-pucuk samping yang lebih bawah dipotong pada saat tanam dan cabang-cabang lateral lainnya dipangkas untuk membentuk batang tunggal, dan untuk membangkitkan vigor terminal yang cukup untuk menekan tumbuhnya anakan, yang jika tidak demikian akan berubah ke sifat perawakan merumpun. Anakan-anakan itu akan tumbuh dalam jangka waktu yang panjang dan akan terlalu muda untuk berbunga, sehingga akan merusak perawakan pohon dan tumbuh tanpa terjadinya batang mengayu. Pada iklim muson saat berbunga dapat dimanipulasi dengan tidak memberikan pengairan selama sekitar 2 bulan, dan pembungaan akan terjadi satu . bulan setelah pengairan diadakan lagi. Pembajakan atau pemangkasan akar ketika keadaan kering dimulai akan memperkuat efek pembungaan.

Pemeliharaan
Pemupukan dilakukan pada akhir musim kering.

Hama dan Penyakit Sejumlah hama dan penyakit telah tercatat, yang paling berbahaya ialah kupu-kupu delima, Virachola isocrates yang merupakan ulat penggerek buah, yang merupakan ancaman yang nyata terhadap tanaman delima di India, dan penyakit busuk buah yang . disebabkan oleh jamur Phomopsis yang merajalela pada iklim basah. Penggerek buah sukar diberantas, karena telurnya satu-satu diletakkan pada bunga atau pada sisa-sisa daun kelopak di atas buah dan ulat yang muda itu segera memakan daun kelopak itu sewaktu mencari jalan menuju buah, karena kecilnya ukuran ulat itu, maka sulit untuk dideteksi. Buah dapat dibungkus untuk melindunginya, penggunaan pestisida sebaiknya didasarkan pada pemantauan yang hati-hati dari populasi kupu-kupu (melalui perangkap lampu) dan tahap perkembangan telur yang diletakkan. Penyakit busuk "Phonopsis" dapat menyebar melalui biji pada buah yang terserang, sehingga buah dan ranting berbunga yang terinfeksi hendaknya dibuang. Fungisida memberikan efek pengendalian yang cukup. Delima merupakan salah satu inang kutu perisai berlilin, Ceroplastes sinensis.

Panen dan Pasca Panen
Buah delima dapat menjadi retak pada saat pematangan, tetapi buah yang belum matang akan berkualitas rendah, dan buah sebaiknya tidak dipanen sebelum mencapai warna kuning di pangkalnya. Buah tidak dapat dipetik dengan mudah dan harus dipotong dengan gunting pangkas. Di pusat-pusat produksi yang terkemuka hasil 100150 buah (17-25 kg) per pohon atau 10 ton/ha per tahun dianggap baik untuk kebun delima yang sudah mapan. Buah yang masak sempurna dapat dikapalkan dan disimpan dengan baik

Cara Menanam Daun Mint

Daun mint yang memiliki nama latin Mentha cordifolia ini dapat dengan mudah untuk anda budidayakan karena tanaman ini dapat dengan mudah sekali tumbuh subur. Saat menginginkan untuk menanam tanaman ini maka anda hanya perlu melakukan stek batang dan tanaman baru pun akan anda dapatkan. Namun untuk mendapatkan tanaman yang benar- benar anda harapkan dan memiliki kualitas yang sempurna maka anda harus memperhatikan beberapa hal yang mendukung perkembangan tanaman ini. Disini saya akan membahas tentang cara menanam daun mint yang benar untuk itu dengan membaca artikel berikut ini baik – baik maka anda pun akan dapat dengan mudah membudidayakan daun mint ini di rumah anda. Berikut ulasannya :







  1. Hal pertama yang harus anda perhatikan saat anda menanam daun mint ini adalah tentang jarak tanamnya. Sebaiknya anda menggunakan jarak tanam paling tidak 20 cm. Selain itu hal yang tak boleh luput adalah selalu memastikan pasokan air tanaman mint yang anda miliki.
  2. Untuk menanam daun mint ini anda dapat menggunakan media tanam tanah gembur dan subur seperti biasanya saat anda menanam berbagai macam biji – bijian. Namun disini akan lebih baik lagi jika anda menggunakan media tanam berupa tanah sawah.
  3. Selanjutnya anda juga harus rajin membersihkan rumput –rumput yang ada disekitar tanaman agar tidak mengganggu pertumbuhannya.
  4. Perlu untuk anda ketahui bahwa pertumbuhan tanaman ini menyerupai stroberi yang tergolong kedalam tanaman semak dan mengalami pertumbuhan yang menjalar kesamping. Saat tanaman yang anda tanam memasuki usia tanam 3 bulan maka tanaman mint tersebut biasanya akan merebah.
  5. Anda di wajibkan untuk selalu menjaga pasokan air pada tanaman mint yang anda miliki. Jika pada musim kemarau maka anda perlu melakukan penyiraman antara 2 hingga 3 kali sehari namun saat musim penghujan tiba anda hanya melakukan penyiraman secukupnya. Penting untuk anda garis bawahi adalah saat anda terlalu berlebih memberikan air maka daun mint tersebut akan mudah sekali layu dan busuk.
  6. Setelah pupus maka dua minggu setelahnya anda dapat memetik daun mint anda. Dan beberapa hari kemudian akan tumbuh daun baru lagi.

Cara Menanam Eceng Gondok


Eceng Gondok berasal dari Brazil dan entah kapan sampai ke Indonesia. Tanaman ini sebenarnya tanaman air terburuk karena tumbuh begitu cepat sehingga memblokir aliran air dan merusak pelayaran.

Walau begitu, daun eceng gondok itu cantik. Belum lagi bila ketika ia berbunga. Bunganya ungu dan menambah keindahan kolam. Salah satu cara untuk mencegah ia berkembang luas adalah membatasinya dengan tali di sekitarnya, pasang sekitar 5 cm di atas permukaan air. Sebelum bepergian lama, beberapa eceng gondok harus dibuang dari kolam, jika tidak begitu pulang, eceng gondok sudah mengambil alih seluruh permukaan kolam.

Cara menanamnya cukup letakkan eceng gondok di atas permukaan air kolam. Tanaman ini akan menyebar begitu saja di sana seiring waktu.

Sistem akarnya bercabang panjang dan berat seperti ditutupi kumis hitam. Ia efektif untuk membuang kotoran ikan dari air. Akar yang tua berwarna hitam dan muda berwarna putih. Akarnya dapat tumbuh hingga 45 cm. Kalau dasar kolamnya lumpur dan akarnya sudah sampai kesana, ia akan tumbuh lebih cepat lagi.


Lebih dari 30 tahun lalu, NASA melihat potensi besar dari eceng gondok untuk memurnikan air pada perjalanan luar angkasa yang panjang dan melakukan penelitian pada tanaman ini. Hasil dari studi ini ditemukan kalau tanaman ini dapat menghemat jutaan dolar jika digunakan dalam fasilitas pemurnian air untuk memurnikan air. Hal ini terkait dengan kekuatan luar biasa sistem akar eceng gondok untuk menyerap kotoran. Saat ini ia sudah banyak digunakan di banyak pusat penanganan limbah di kota besar di AS. Jadi ia juga bagus untuk kolam.

Selain itu, eceng gondok juga mengendalikan pertumbuhan ganggang, sang pemangsa oksigen kolam. Mereka mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke kolam sehingga ganggang sesak napas. Mereka juga menyedot nutrisi yang dibutuhkan ganggang untuk tumbuh dengan baik.

Tapi kalau dibiarkan, eceng gondok bisa tumbuh ke samping dan keatas juga. Ia bisa mencapai tinggi 1 meter. Anak Koi senang tinggal di daerah akarnya karena menjadi perlindungan dari predator. Tapi karena Koi senang makan daun, koi juga memangsa eceng gondok. Jadi, eceng gondok juga berfungsi sebagai makanan sekaligus benteng bagi Koi, asal tidak terlalu banyak di kolam.

Sumber : FaktaIlmiah.com 




Tes Paragraf

Judul widget rightbar

Popular Post

Template Oleh trikmudahseo